JKT48 Novel Fan Fiction Part 8
“Barusan Kinal telphone saya
dan memberitahu bahwa Melody telah diculik saat mereka berada disuatu restoran yang
ada di Jepang saat ini”. Ucap manajer JKT48 tersebut dengan lemas nya.
Seketika member JKT48 pun terkejut dan shock setelah mendengar perkataan manajer JKT48 barusan, bahkan ada beberapa member yang terlihat menangis.
“Bukannya teh Melody masih sakit dan masih dirawat dirumah sakit di Indonesia?!”. Balas Nabilah sembari menangis karena orang yang dianggap kakak nya sendiri itu kini tengah dalam bahaya.
Manajer JKT48 pun menjelaskan bahwa Melody,Kinal,dan Frieska sengaja diberangkatkan secara diam-diam agar memberi surprise pada mereka yang berada di Jepang saat itu. Semua memberpun terharu setelah mendengar penjelasan manajer JKT48 tadi, betapa kuat nya tekat seorang Melody untuk tetap berangkat ke Jepang guna menggapai sukses bersama mereka walaupun keadaannya yang tidak memungkinkan saat itu.
“Ya sudah lebih baik kita kembali kehotel untuk menyusul Kinal!”. Ucap Stella dengan tegasnya.
Bis pun melaju dengan cepat nya kembali ke hotel guna menyusul Kinal dan Frieska yang saat itu tengah menunggu mereka untuk menyelamatkan Melody bersama-sama.
Seketika member JKT48 pun terkejut dan shock setelah mendengar perkataan manajer JKT48 barusan, bahkan ada beberapa member yang terlihat menangis.
“Bukannya teh Melody masih sakit dan masih dirawat dirumah sakit di Indonesia?!”. Balas Nabilah sembari menangis karena orang yang dianggap kakak nya sendiri itu kini tengah dalam bahaya.
Manajer JKT48 pun menjelaskan bahwa Melody,Kinal,dan Frieska sengaja diberangkatkan secara diam-diam agar memberi surprise pada mereka yang berada di Jepang saat itu. Semua memberpun terharu setelah mendengar penjelasan manajer JKT48 tadi, betapa kuat nya tekat seorang Melody untuk tetap berangkat ke Jepang guna menggapai sukses bersama mereka walaupun keadaannya yang tidak memungkinkan saat itu.
“Ya sudah lebih baik kita kembali kehotel untuk menyusul Kinal!”. Ucap Stella dengan tegasnya.
Bis pun melaju dengan cepat nya kembali ke hotel guna menyusul Kinal dan Frieska yang saat itu tengah menunggu mereka untuk menyelamatkan Melody bersama-sama.
***
Sorot lampu kecil yang berada tepat diatas tubuhnya saat itu berhasil membangunkan Melody yang tengah terikat tak berdaya.
Zakky pun datang menghampiri Melody dengan membawakan sebungkus nasi yang ada ditangannya.
“Zakky aku dimana, kok aku diikat kayak gini ?!”. Ucap Melody bertanya dengan keras nya pada Zakky sembari meronta-ronta agar terlepas dari ikatannya.
Zakky pun mencoba menenangkan orang yang di sayanginya tersebut dengan membelai halus rambut Melody saat itu.
“Tenang mel, gua disini cuman buat menyelamatkan lu doang. Kamu tau yang culik kamu siapa? Dia itu Toni!”. Balas Zakky mencoba menenangkan Melody dengan penjelasannya.
Ya! Melody telah diculik oleh Toni,teman satu kelas nya dulu saat di SMA. Toni dulu sangat menginginkan Melody untuk menjadi pendamping hidup nya,tetapi Melody tak mau sama sekali dan menolaknya. Semua itu membuat rasa dendam berkobar-kobar dihati Toni dan akhir nya dia pun sengaja menculik Melody untuk membalaskan dendamnya itu.
Zakky pun mengetahui niat jahat Toni untuk menculik Melody,karena itu dia bersekongkol dengan Toni agar dia bisa menyelamatkan Melody nantinya.
“Aa...apa benar ky?”. Jawab Melody dengan gemetaran karena ketakutan yang mendera dirinya.
Zakky pun hanya mengangguk sembari membuka bungkusan makanan yang dibawanya saat itu.
“Lebih baik kamu makan dulu,nanti kamu sakit. Aku suapin yaa”. Ucap Zakky sembari menyodorkan nasi putih itu kemulut Melody.
Melody pun makan dengan lahapnya dan mereka pun masih sempat berbicang-bincang tentang masalah kehidupannya saat mereka berpisah dulu.
“Kamu setelah lulus dari SMA dulu langsung pindah ke Jepang ya ky? Terus kamu ngapain disini?”. Tanya Melody pada Zakky sembari mengunyah makanan yang masih ada dimulutnya.
“Masih makan masih sempet-sempetnya ngomong nanti keselek loh,iya aku langsung ke Jepang disini aku kerja disebuah restoran cepat saji”. Balas Zakky sembari membersihkan mulut Melody yang sedikit belepotan itu dengan tisu.
Tatapan mereka pun bertabrakan dan keadaan pun hening sesaat.
Wajah mereka saling mendekat sedikit demi sedikit,hingga akhir nya. . . .
“Brakkk”. Suara pintu terbuka mengejutkan mereka berdua dan langsung menjauh satu sama lain.
Toni masuk kedalam ruangan itu.
“Sudah selesai makannya manis?”. Ucap Toni dengan wajah memuakkan sembari mengelus-elus pipi Melody saat itu.
Melody pun hanya menampakkan wajah kekesalannya sembari mencoba menjauhkan wajahnya dari tangan Toni.
“Zakky! Cepat lepaskan ikatan ditangannya dan tinggalkan kami berdua!”. Ucap Toni dengan tegasnya menyuruh Zakky.
Melody pun langsung ketakutan bukan kepalang saat mendengar ucapan Toni barusan,dia pasti tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Saat Zakky melepaskan ikatan ditangannya pun, Melody masih sempat berbisik pada Zakky.
“Ky,tolong selamatkan aku. Aku ga mau kayak begini”. Ucap Melody dengan halusnya memohon pada Zakky agar dia menyelamatkannya saat itu juga.
Zakky pun hanya terdiam dan berpikir,bagaimana bisa dia berkelahi dengan Toni sedangkan badannya jauh lebih kecil dari Toni.
Melody pun menangis seketika saat Zakky telah keluar meninggalkan diri nya sendirian bersama Toni diruangan yang remang-remang saat itu.
“Jangan coba-coba mendekat!”. Teriak Melody saat melihat Toni hendak berjalan dengan santainya mendekati Melody yang terlihat tak berdaya disudut ruangan itu.
“Kamu mau apa hah? Sekarang tinggal kita berdua loh hahaha”. Balas Toni dengan wajahnya yang menyeramkan sembari tertawa terbahak-bahak.
Brakkk... suara pintu terbuka terdengar dengan kerasnya.
“Sialan apa lagi sih! Ganggu aja!”. Ucap Toni dengan geram nya pada Zakky yang mengganggunya.
Sementara Melody terlihat menangis dengan keras nya saat itu.
“Bos gawat! Ada polisi di depan!”. Jawab Zakky dengan panik nya.
Melody pun bernafas lega setelah mendapati Zakky yang tengah berpura-pura itu guna menyelamatkan dirinya.
“Mana! ! !”. Ucap Toni dengan marahnya sembari berjalan ke lantai bawah dengan membawa tembakan di tangannya.
Sementara Toni turun ke bawah Melody pun berlari memeluk Zakky yang sudah berada didepan pintu saat itu,dia peluk tubuh Zakky layaknya mencari perlindungan yang aman.
“Ky bawa aku keluar dari sini ky,aku takut banget!”. Ucap Melody dengan gemetaran sembari menarik tangan Zakky untuk menjauh dari situ.
Zakky dan Melody pun bergegas kelantai bawah. Namun tak semudah itu,sudah ada Toni yang tengah berjalan mondar mandir di depan pintu gedung tua itu.
“Duh ga ada pintu lain ya ky ?!”. Tanya Melody yang sedang berada dibelakang Zakky saat itu.
Zakky pun tak menjawab tetapi langsung menarik tangan Melody untuk kembali ke atas karena saat itu Toni terlihat hendak masuk ke dalam gedung lagi.
“Drappp...drappp...drappp...” suara langkah kaki berlari yang diiringi dengan suara terengah-engah membuat Melody tak tahan lagi untuk terus berlari menyusuri tangga yang melingkar itu.
“Ayo Mel,kamu harus kuat!”. Teriak Zakky dengan keras nya pada Melody yang tengah terduduk dianak tangga karena lelah yang mendera tubuhnya saat itu.
Pandangan Melody berubah seketika menjadi kabur dan menghitam,Melody pun pingsan.
Zakky pun dengan sigap langsung menggendong Melody yang tengah pingsan saat itu dan langsung berjalan menaiki tangga lagi sementara itu Toni terus mengejar Zakky dan Melody yang saat itu tengah berusaha kabur darinya.
“Woiii Zakky lo udah khianatin gua,gua tau lu ada di atas dan berusaha buat nyelametin tu cewek. Awas lo!”. Teriak Toni dengan kerasnya meluapkan kekesalan setelah dikhianati mentah2 oleh Zakky,dia pun berlari menaiki tangga dengan pistol yang ada di tangan kanannya.
“Hah...hahh..hahh..”. Dengan nafas yang tersenggal-senggal Zakky dan Melody pun tiba di atas gedung yang dipenuhi dengan barang-barang bekas seperti mobil,lemari,meja,kursi,dll.
Zakky pun membawa tubuh Melody yang tengah pingsan itu untuk sembunyi didalam lemari baju yang cukup besar itu,setelah bersembunyi Zakky pun hanya bisa pasrah,karena dia tidak punya keberanian untuk melawan karena tubuhnya yang beda jauh dengan Toni.
“Woiii Zakky gua tau lu ada di sini,percuma lo sembunyi dari gua!”. Teriak Toni dengan keras nya sembari menampar meja bekas yang ada diatas gedung itu.
Angin pun bertiup dengan kencangnya diatas gedung waktu itu seakan alam marah akan sifat Toni yang tidak terpuji itu.
Melody pun siuman setelah mendengar teriakan keras dari Toni barusan,ketakutan pun kembali melanda dirinya.
“Ky,gimana ini dia sudah mendekat!”. Bisik Melody dengan ketakutan sembari memeluk lengan Zakky.
Toni pun terlihat berjalan menuju kearah lemari tempat persembunyian Zakky dan Melody saat itu dengan berjalan mengendap-ngendap.
Sementara itu Zakky pun tengah bersiap diri untuk menerjang Toni,ketika Toni telah sampai di depan pintu lemari itu Zakky pun dengan sigap langsung menendang pintu lemari itu yang mengakibatkan Toni jatuh terpental. Zakky dan Melody pun memanfaatkan kesempatan emas itu untuk kabur kebawah gedung guna keluar dari gedung tua itu.
“Woiii jangan lari lo Zak!”. Teriak Toni dengan geram nya sembari bangkit dan mengejar Zakky kembali.
Pintu keluar dari gedung itu pun terkunci,sementara itu Toni masih berada diatas dan tengah berlari kebawah.
Mereka pun melihat sebuah lubang yang kecil diatas pintu gedung itu yang menghubungkan keluar gedung tapi masih nampak mampu dilewati oleh Melody.
“Mel cepat naik ke atas bahu aku!”. Ucap Zakky dengan tegas nya sembari berjongkong dihadapan Melody.
Melody pun tak mengerti dan hanya menuruti saja. Melody pun sudah berdiri diatas bahu Zakky sembari berpegangan pada dinding-dinding gedung tua itu.
“Mel kamu lihat lubang kecil itu ga,kamu keluar lewat situ terus kamu cari bantuan. Cepat!”. Ucap Zakky menyuruh Melody yang saat itu tengah berdiri diatas bahunya.
“Gimana dengan kamu ?!”. Jawab Melody sembari menitikkan sedikit air matanya.
Zakky pun hanya diam dan memandang Melody.
“Semua ini sebagai pembuktian bahwa aku masih sayang kamu Mel”. Balas Zakky tersenyum dengan sedikit air mata yang menggenang dimatanya.
Melody pun menangis dan langsung keluar dari gedung itu melewati lubang kecil tersebut,dia pun langsung mencari bantuan.
“Srekkk...”. Suara langkah kaki yang berhenti berlari yang menandakan Toni sudah tepat berada di depan Zakky.
“Hahaha ga bisa keluar ya? Kan kunci nya ada di gue”. Ucap Toni sembari memperlihatkan kunci yang menggantung di tangannya.
“Ga papa kok,yang penting Melody sudah keluar dari neraka ini”. Balas Zakky sembari tersenyum kecut.
Wajah Toni pun berubah menjadi bingung.
“Mana Melody!”. Teriak Toni dengan kerasnya.
Zakky pun mulai memberanikan dirinya untuk melawan demi Melody.
“Ehh udah dibilang dia udah keluar kata gue”. Ucap Zakky dengan santai nya mencoba meremehkan Toni.
Toni pun geram dan langsung menerjang tubuh Zakky dengan tamparan kerasnya.
Zakky pun dipukuli habis-habisan oleh Toni yang terlihat seperti kesetanan itu,tanpa ampun dia hajar terus tubuh kecil Zakky yang terlihat tak berdaya waktu itu.
Sungguh memilukan Zakky sudah babak belur demi menyelamatkan Melody saat itu,setelah puas Toni pun masih berkeinginan untuk mengejar Melody.
“Rasain lo! Sekarang gue bakal ngejar tu cewek kampungan,itu cewek lo kan? Bentar lagi juga bakal jadi punya gua Wahahaha”. Ucap Toni menghina Melody didepan Zakky sembari hendak membuka pintu gedung tua itu dengan kunci yang ada di tangannya.
Zakky yang babak belur itu pun masih sempat mendengar Toni yang telah menghina orang yang disayangi nya itu. Dengan emosi yang meluap-luap Zakky pun bangkit dan langsung menerjang tubuh Toni,dia pun membalas menampar wajah Toni yang hitam legam itu, Zakky tak menyadari entah dari mana datangnya kekuatan itu sehingga dia bisa sekuat itu untuk melawan Toni.
Pergulatan pun tak terelakkan lagi,Zakky dan Toni terlihat saling balas menampar satu sama lain.
Toni pun tak menyangka sebegitu kuat nya Zakky sampai-sampai setelah dipukuli barusan dia masih bisa bertahan bahkan membalas,mungkin ini kesalahan terbesarnya karena menghina Melody didepan Zakky tadi.
Tapi kekuatan Toni tak dapat dipungkiri lagi Zakky pun kalah dalam perkelahian sengit tadi dia jatuh pingsan dihadapan Toni yang terlihat babak belur juga waktu itu.
“Tuiiittt....tuiiittt...tuiittt...”. Suara sirene beberapa mobil polisi datang kegedung tua itu dan langsung mengepung.
Toni pun kalang kabut memikirkan bagaimana nasib nya bila tertangkap nanti.
“Brakkk... pintu pun dibuka dari luar oleh sosok seseorang. Sosok gadis pendek nan cantik terlihat sudah berada di depan pintu itu beserta para polisi yang tengah bersiaga di belakangnya. Semua member JKT48 pun turut ikut menyelamatkan Melody dan Zakky.
“Toni... tolong menyerahlah,aku mohon”. Ucap Melody pada Toni sembari meneteskan sedikit air matanya setelah melihat tubuh Zakky yang pingsan itu tengah terkapar disebelah Toni yang juga terlihat babak belur waktu itu.
Toni yang berdiri sempoyongan itu pun berjongkok didepan tubuh Zakky yang terkapar itu,sambil tersenyum kecut dia pun berkata.
“Menyerah? Aku yang dulu mencintaimu dengan tulus kenapa kau campakkan begitu saja? Beri aku penjelasan!”. Teriak Toni yang langsung disambung dengan tembakan tepat di atas badan Zakky.
Melody pun menangis histeris saat mendengar bunyi tembakan itu,tapi untung nya Toni masih belum menembak tubuh Zakky tapi hanya memberi peringatan saja.
“Aku belum bisa menerima kamu karena sikap mu ini”. Balas Melody datar.
Toni pun terdiam saat mendengar penjelasan Melody tadi,beberapa detik kemudian dia menangis sembari tertawa seperti orang gila.
“Jadi hanya begitu penjelasan mu? Baik lah,selamat tinggal!”. Ucap Toni yang langsung mengarahkan pistol nya ke tubuh Zakky.
“Dorrr...!!! Melody pun langsung menangis kencang begitu pula member JKT48 yang terlihat menangis saat melihat dada Zakky yang mengeluarkan darah begitu banyak nya saat itu akibat tembakan yang dihasilkan oleh pistol yang digunakan Toni.
Beberapa detik kemudian terdengar tembakan pistol lagi.
Ya,Toni menembak kepala nya sendiri dengan pistol yang ada ditangannya sendiri.
Toni jatuh terkapar disebelah Zakky dengan luka dikepalanya yang menganga lebar serta mengeluarkan darah begitu banyaknya,begitu pula tubuh Zakky sehingga disekeliling mereka saat itu menjadi genangan darah.
Saat azal menjemputnya Toni masih sempat menghadap ke arah Zakky sembari tersenyum dan beberapa detik kemudian dia meninggal. Zakky yang masih meringis menahan peluru yang bersarang di dada nya pun bingung melihat tingkah laku Toni yang senyum kepadanya tadi. Tak lama kemudian pandangannya pun menghitam.
Bersambung ke JKT48 Novel Fan Fiction (Part 9) (Created by admin #AZR)
part selanjutnya lagi dong,, lagi seru tuhhh
ReplyDeleteiy gan mana part slanjutny
ReplyDeletemana bro lannjutannyaaa
ReplyDelete