Aku mempunyai pandangan terhadap wanita yang ada di tempat sekolah SMA ku
Shinta naomi namanya kami selalu sekelas dari kelas 1 hingga kelas 2 seperti sekarang
Aku tidak pernah menegurnya karna aku pemalu terhadap wanita sampai dia duduk dengan ku
"Ehh Fajri kita sekelas lagi ya"
"Ya" dengan wajah pemalu
"Aku boleh kan duduk di sebelah kamu"
"Ya gak papa kok" dengan keringat dingin
Ini seperti mimpi karena aku duduk sebangku dengan wanita yang aku sukai
Aku memang agak aktif sih kalo dalam pelajaran apalagi pelajaran MTK
Setelah pelajaran MTK selesai pelajaran B indonesia yang membuat ngantuk aku pun tertidur ketika pelajaran ini lalu nampak nya naomi tidak senang dengan kelakuan ku
"Ehh fajri kamu jangan tidur dong" sambil membangunkanku
""Aku bosan aja pelajaran b indonesia"
"Apapun pelajaran nya kamu harus menghargainya"
Dia menjelaskan dengan ku dengan wajahnya yang benar benar rupawan
Aku hanya memandanginya
"Ehh malah bengong gimana sih"
"Iya iya maaf ya naomi aku gak akan tidur dikelas lagi"
"Ya tapi lain kali jangan tidur lagi di kelas"
Ntah kenapa kata kata naomi membuat aku tidak bosan pada pelajaran b indonesia dan semangat 48 ku pun keluar.
Hari demi hari aku lalui dengan naomi aku tidak pernah bercanda tawa dengannya karena aku malu
Tidak terasa sudah hampir ujian kenaikan kelas akan dilaksanakan 2 bulan lagi
Aku agak akrab dengan naomi
"Naomi kamu udah selesai belom pr fisikanya"
"Udah emang kenapa fajri"
"Aku liat dong"
"Nih"
Naomi sangat baik kepadaku sampai sampai dia rela dihukum karena aku tidak sengaja melempar kertas ke guru
"Hei fajri kamu ya yang melempar ini" tanya guru killer itu
"Bukan saya pak" keringat ku mulai bercucuran
"Kamu mau ngelak gimana lagi di kertas ini ada tulisan nama kamu"
Semua hanya terdiam
lalu naomi pun langsung berdiri
"Saya pak yang melempar kertas itu"
Aku benar benar terkejut
Naomi pun disuruh keluar kelas dan tidak ikut pelajaran
Lalu bel istirahat pun berbunyi
"Naomi kenapa kamu baik banget sama aku padahal aku yang ngelempar kertas itu"
"Kita kan temen sebangku jadi aku wajib menolong kamu"
"Makasih ya naomi kamu memang temen terbaikku"
"Sama sama jri"
"Besok kamu ada waktu gak"
Aku mencoba untuk mengajak naomi untuk jalan jalan ke pantai pada hari minggu
"Gak emangnya kenapa"
"Mau gak ke pantai besok jam 1 siang"
"Ohh aku bisa kok"
"Aku jemput ya besok"
"Ok"
Keesokan harinya aku menjemput naomi untuk mengajaknya ke pantai
"Siang tante naomi nya ada"
"Ada sebentar ya nak"
Beberapa menit kemudian
Naomi keluar dengan penampilan cantik
"Ehh Naomi udah siap ya yok langsung berangkat"
Aku tidak berani menggombalinya atau memujinya karena aku pria yang serius dan tidak bisa menggombal
"Ayok" dengan senyum
Kami pun langsung berangkat ke pantai. Sesampainya di pantai
"Ehh omi mau main layangan gak"
"Ayok"
Aku pun mengajak naomi main layangan dengan sangat senang
"Begini nih caranya naomi maennya" sambil memegangi tangannya
"Ya aku hampir bisa kok"
Aku pun membeli es krim untuk naomi.
"Nih naomi es krim nya"
"Makasih ya"
"Sama sama naomi"
"Ehh Fajri makasih ya mau ngajak aku ke pantai"
"Ini sebagai balasan dari kebaikan kamu pada ku"
"Ohh jadi itu" muka nya menjadi murung
Lalu naomi menanyai perasaan ku kepadanya
"Fajri sebenernya kamu suka gak sih ama aku"
"Kita kan temen mana mungkin aku suka ama kamu"
"Ohh ya deh" dengan murung
Tak terasa obrolan demi obrolan hari pun sudah sore
"Naomi pulang yok udah sore"
"Yaudah yok"
Aku pun langsung mengantarnya ke rumah. Tetapi dia masuk rumah tanpa berpamitan kepadaku
Ketika aku sampai di rumahku aku berpikir dalam hati
"Mungkin dia marah karena aku hanya menggangap nya sebagai teman aku akan menembak nya besok (dalam hati)."
Keesokan harinya aku ingin menembak naomi tanpa ragu ragu aku pun mendekatinya
"Naomi sebenernya aku suka ama kamu kamu mau gak jadi pacar aku"
"Maaf ya fajri kamu udah terlambat aku sudah jadian ama joni"
Joni adalah teman sekelasku
Naomi pun pindah tempat duduk dan duduk bersama joni
Pada saat dirumah aku rasanya sangat menyesal
"Kenapa aku tidak tembak dia pas di pantai aku memang bodoh ternyata memang benar
Dia bukan jodoh ku dan kesempatan tak datang 2 kali" dalam hatiku
Aku sangat menyesali ketika aku ragu ragu untuk menyatakan cinta ku padanya bahwa aku suka kepada dia. Namun aku masih yakin bahwa suatu saat mungkin ada kesempatan ke dua
Author: @MFajriIslammi
0 comments:
Post a Comment