Pagi-pagi
sekali sebelum melaksanakan apa yg sudah direncanakan, aku sudah
mempersiapkan semua jenis sajam untuk membalas dendam apa yang terjadi
atas kejadian 2 hari yg
lalu. Jadi 2 hari lalu itu ada seorang fans yg menjadi korban preman
disekitaran mall fx sudirman, diketahui preman tersebut memang tidak
menyukai embel-embel tentang JKT48 karena sudah mengusik lingkungan mereka.
Akhirnya ada salah satu fans yg lewat lingkungan mereka dan pada akhirnya dibuat babak belur, Hingga saat ini keadaannya
benar-benar kritis di salah satu rumah sakit di jakarta, karna rasa
sebuah solidaritas oleh sesama fans kami tidak bisa tinggal diam dan
kami pun merencanakan
untuk menghabisi preman yg telah membuat babak belur fans tersebut.
"Okeeh semuanya udah siap, gapapa deh ngulangin kejadian di SMA dulu"
kataku sambil membereskan
semuanya kedalam satu tas gemblok, karena dulu saat masih SMA aku
sangat terlibat aksi tawuran pelajar antar sekolah dijakarta sehingga
mengoleksi sajam yg menumpuk dikamar. Tetapi aku langsung terpaku dan terdiam akan sebuah fanlet yg bertuliskan
"Untuk oshiku Frieska :)"
lalu aku ambil dan selipkan kedalam tas.
***
Pukul
8 pagi aku sudah sampai di fx sudirman bukan untuk demachi, menonton
theater atau apapunlah itu namanya, melainkan untuk tawuran antar fans
dengan preman. Mungkin beberapa dari kami ada yg bertanya "Untuk apa kita tawuran untuk hal yg sepele?" Bukan itulah
maksutnya tetapi karena keadaan seperti inilah yg membuatnya terjadi
dan juga untuk melindungi semuanya agar kejadian seperti ini tidak
terulang, Aku dan beberapa fans sudah memberitahu kabar ini sebelumnya
ke semua terkecuali ke
fans OFC, karena takutnya bisa jadi incaran JOT ataupun polisi, kami yg
sudah terkumpul lebih dari sekitar 20orang berkumpul disebuah warung
beberapa meter tidak jauh
dari mall fx. "Oke jadi lo semua udah tau kan rencananya? Atau mungkin
ada yg baru tau, jadi gue jelasin lagi nanti kan member pada mau konser
keluar kota dan otomatis mereka pada
ngumpul disini, jadinya bus mereka bakal keluar ngelewatin
kolong jembatan. Dan para preman bakal muncul pas dikolong buat ngancurin bus, disaat itulah
kita juga bakalan ikut
keluar buat menyerang balik preman, tapi jangan sampai kita terlihat
oleh JOT ataupun fans OFC, ada pertanyaan?" Semuanya terlihat hening diam
tanda siap untuk membalaskan dendam "Okeh berarti udah ngerti semua
pokoknya tunggu aba-aba gue buat mulai nyerang" Dan akhirnya kami semua
siap, dan mereka mengambil sajam yg sudah kupersiapkan juga.
***
Kenapa
aku bisa mengetahui kalau preman-preman tersebut akan menyerang bus
JKT48? Karena beberapa hari sebelum itu aku mencoba memata-matai sebuah
kampung dimana preman
tersebut tinggal, dan ternyata rencana itu memang sudah menjadi buah
bibir dikampung tersebut, itu sebabnya aku bisa merencanakan ini semua.
"Jod gue masih bingung dah kenapa ya masih ada
orang yg gasuka JKT48, mereka ga doyan
cewe kali ya?" Tanya temanku dengan sebutan ambon atau nama aslinya immanuel "Haha bukan begitu mbon
mungkin aja mereka ada alasan tersendiri kenapa gasuka JKT48, tapi kalo
kata warga kampung xx itu preman kaga suka gegara banyak fans yg sering
lewat itu kampung kalo
abis pulang teater pas malem jadi bikin berisik kampung tersebut"
Jelasku "Ah masa sih cuman begitu doang segitunya sampe pengen nyerang
bus plus ngebantai si dito
sih?" Tanya ambon yg sedang meminum air mineral "Yaah jangan tanya gue,
tanyakan saja pada rumput yg bergoyang hahaha" "Yeeh gue nanya serius
juga hahaha" Kami pun
langsung menyamarkan penampilan kami, ambon dengan baju hitam, celana
jins pendek selutut dan sebuah slayer orange menutupi mukanya dengan
rambut setengah kribonya. Dan aku
pun sweater hitam dengan kupluk menutupi kepala, celana jins panjang dan
tidak lupa slayer tengkorak keberuntunganku, kami siap memulai
pertempuran!
***
Jam
tanganku sudah menunjukkan waktu pukul 1 siang 2 jam kami masih
menunggu bus JKT48 keluar dari mall fx sudirman, dan pada akhirnya bus
tersebut keluar berbarengan juga
dengan OFC yg mengiringi disekitar bus, kami pun langsung ikut bergerak
jauh beberapa meter dari bus agar tak terlihat. Baru beberapa meter bus
tersebut bergerak dan
sampai dikolong jembatan fly over, benar dugaanku preman tersebut
muncul dan langsung menimpuki bus dan beberapa orang OFC dengan batu,
sontak kami langsung berlari dan
menghampiri untuk memulai tawuran. Betapa kagetnya para
preman tersebut yg terdiri dari 15 orang saat
melihat kami akan menyerang mereka, beberapa dari mereka
ada yg kabur tetapi ada juga yg masih bertahan seakan siap untuk
melawan kami para gladiator yg akan haus darah. Suara senjata tajam
seperti parang dan golok sisir
yg digesekkan ke tanah dengan keluarnya percikan cahaya kecil dan suara
cacian teriakan "WOIIII MATI LO DISINI!" Seakan seperti sebuah perang
besar yg akan banjir darah
***
Hujan
batu menghiasi hari itu, bukan hanya batu tetapi kami saling
mencaci-maki preman tersebut dengan kata-kata yg kasar. Aku yg berlari
paling depan dan juga yg memulai pertempuran dengan sebuah toya bambu panjang memukul salah satu preman tetapi tidak terkena,
nyaris saja aku tertebas samurai panjang yg
sudah berkarat, untungnya
aku dengan sigap memiringkan badanku, dan seketika ambon membantuku
dengan menyerang sebuah tongkat besi panjang dan memukul salah satu
preman hingga pingsan bersimbah
darah. Beberapa dari kami sudah seperti kesetanan tidak peduli apa yg
ada didepan, pokoknya niat kami hari itu adalah menghabisi semua preman
tersebut, beberapa member ada yg
berani turun seperti ingin memisahkan pertempuran agar tidak ada
jatuhnya korban. Tetapi itu semua tidak akan mempengaruhi kami semua,
hingga sang
kapten kinal dan juga melody langsung nekat memasuki medan pertempuran
seakan ingin bergabung untuk memisahkan kami semua tetapi dijegat oleh
beberapa orang JOT "Heeiii!! Udah stop jangan tawuran woiii!!", Tentu saja teriakan mereka tidak
akan digubris oleh kami, disaat
mereka berteriak aku hanya terdiam dan melihat wajah para member
yg ketakutan akan suasana seperti ini. Dan pandanganku pun langsung
terpaku disaat frieska keluar dari bus dan menarik melody agar tidak
ikut terlibat "JOD AWAS!!!"
Wush sebuah sabetan celurit yg nyaris mengenai badanku, untungnya ambon
langsung menarikku, "Woi jangan bengong! bisa habis kau nanti
disayurin!" Ucap ambon dengan logat STMnya mengingat dia adalah alumni salah satu STM terkenal dijakarta.
***
Sebuah
cahaya yang panjang dari petasan kembang api, dengan berjuta tahun
cahaya yang akan selalu tetap teringat. Seakan malam tak berawanpun
makin mulai membara keadaan ini, beberapa dari kami
ada yg melempar petasan kecil tapi
berbahaya bagaikan granat dimedan perang,
aku pun langsung menghindari setiap serangan. Lalu aku juga
tersadar ternyata nabilah sepertinya merekam aksi kejadian ini melalui
handphonenya dia, dan sekilas aku melihat keadaan bus dengan pecahan
kaca yg cukup besar dan
ada juga batu besar yg menancap tepat didepan kaca sang supir, lalu
seseorang menghampiriku "Bang hati-hati premannya ada yg make wapak
(ilmu dalam)" "Yaudah woles siram
pake air ini aja" Aku langsung mengambil sebuah botol air yg sudah
kupersiapkan berjaga-jaga takutnya ada yg memakai ilmu dalam. Dan
akhirnya disiram lah air itu ke
preman yg menggunakan wapak, sesaat setelah itu ada yg memukulnya
dengan stik golf dan terkaparlah langsung sang preman dengan
bersimbah darah membasahi
aspal jalanan, seketika aku mendengar
sebuah teriakan "Sonia awas!!" Aku pun kaget ternyata itu stella yg langsung melindungi sonia dari lemparan hujan batu, sebuah keberanian
stella dari seorang kakak yg melindunginya adiknya walaupun nyawa
taruhannya, aku langsung berpikir ternyata masih ada orang yang akan
selalu melindungi kita
dari jauh. Tetapi sesungguhnya aku tidak ingin melakukan tawuran
seperti ini lagi, tapi karena keadaanlah yg membuatku melakukan hal
negatif ini dan juga semata-mata untuk melindungi orang yg kusayang walaupun ia tidak mengetahuinya.
***
Disaat
semua sudah sampai dititik klimaks dan amarah yg semakin membara, aku
melihat melody berlari seakan ingin menghentikan tawuran tidak peduli
dengan keadaan
yg ada
disekitarnya tetapi dia tidak menyadari
ada sebuah petasan kecil yg terlempar dan siap meledak kapanpun yg bisa mencelakakan dia, dan dengan cepat aku langsung menghampiri
dia untuk melindungi begitu juga frieska yg langsung menhampiri melody.
Disaat yg bersamaan aku menangkap petasan tersebut dengan tangan
kananku, dan frieska
langsung melindungi melody seakan seperti sebuah tameng dan akupun
berkata "Mel! Frieska! Cepet pergi dari sini!!" "Engga! sebelum lo
sele...." CETAR!!! Suara ledakan
keluar dari tangan kananku, aku hanya bisa merintih menahan rasa sakit
tanganku yg mulai bersimbah darah akan ledakan petasan, melody dan
frieska yg kaget akan ledakan ditanganku hanya bisa terdiam seakan tidak percaya masih ada yg mau melindungi mereka. "Mel! Frieska! Cepetan pergi!!"
Dengan suaraku
yg lantang tetapi
seperti tertahan
dengan slayer yg menutupi setengah wajahku, untuk segera pergi "Kak
ayook pergi dari sini!" Ucap sang adik, akhirnya melody menurutinya
untuk pergi tetapi pada saat mereka
pergi. Untuk yg kedua kalinya aku melindungi mereka berdua sesaat ada
sebuah tembakan petasan kembang api mengarah mereka, aku langsung
berlari dan menahan
dengan seluruh badanku dan salah satunya ada yg mengenai bagian
kepalaku, seketika itu aku langsung terjatuh dengan luka bakar yg cukup
parah. Saat itu aku hanya bisa mendengar suara teriakan melody dan frieska yg seakan berusaha membangunkanku dan meminta tolong.
***
Sesaat setelah itu polisi langsung datang dan
mencairkan suasana, beberapa preman ada
yg sudah menjadi korban bulan-bulanan
kami. Dan beberapa dari kami ada yg nekat kabur
dengan kondisi yg cukup parah karna takut akan kedatangan polisi, aku
adalah satu-satunya yg menjadi korban pada saat tawuran selain para
preman yg sudah terkapar dijalan.
Lalu sebuah ambulan mengiriku menuju rumah sakit terdekat, aku dengan
kondisi yg cukup mengenaskan dengan ditemani beberapa staff JOT yg
berusaha menolongku
agar tetap selamat. Sesaat kejadian itu konser JKT48 mengalami
penundaan waktu dan ada beberapa member tetap melanjutkan perjalanan
walaupun masih sedikit trauma
akan kejadian tersebut tetapi ada juga yg menyusul, sesaat setelah aku
sadar "Jod? Akhirnya sadar juga lo" "Loh mbon gue dimana nih?" Tanyaku
bingung dengan perban dikepala dan ditangan kanan "Lo sekarang lg dirumah
sakit, tadi staff JOT yg udah nolongin sampe kesini" "Mampus! Serius lo? Gue ngeri kena blacklist nih" Tanyaku
dengan ketakutan "Yelaaah apaan sih, justru mereka malah ngucapin
terima kasih sama kita, karna udah nolongin dan ngelindungin mereka"
Jawabnya dengan santai "Syukur
deh kalo gitu kirein gue bakal ke blacklist terus dilaporin ke polisi
haha" "Apaan sih haha, ohiye ada yg mao ketemu sama lo nih katanya
ucapan tanda terima kasih
karna udah ngelindungin mereka" Aku bertanya-tanya siapakah orang yg
ingin mengucapkan terima kasih kepadaku sampai mereka rela datang
kesini, dan ternyata "Hai jody,
gimana udah baikan?" Benar dugaanku ternyata si duo laksani sister
melody dan frieska "Iya gimana, udah sehat kan?" Ucap frieska
"Alhamdulillah u..udah
lumayan baik
kok se..karang" Aku yg sedikit grogi bertemu dengan mereka karena akan
paras kecantikan dan raut senyuman mereka yg terukir indah diwajahnya
"Syukur alhamdulillah kalo
memang udah baikan, lain kali jangan tawuran lagi ya, ga baik tau" "Iya
mendingan nonton theater aja tonton kita haha" Ucap canda frieska
dengan tawanya yg berbisik
merdu, Ohiya jod tadi gue sempet meriksa isi tas lo dan nemuin fanlet
ini loh, makasih ya isinya bagus banget" Aku sangat kaget karena frieska
meriksa isi tas ku
dan menemukan fanlet tersebut yg berisi puisi, gambar dan sebuah ucapan
semangat untuk dia, tetapi tak apalah hehe "Ohiya kita duluan ya
soalnya mau nyusul yg lain kan kita ada konser diluar kota" Ucap melody dengan senyuman indahnya "Iya makasih ya
ka melody dan
frieska karna udah mau jenguk, maaf ya sebelumnya kalo udah ngebuat khawatir
dan ngerepotin kalian semua" "Ih apansih justru kita yg terima kasih
dan kita juga khawatir akan keadaan lo, karna lo itu udah baik banget
nolongin kita semua,
makasih ya sekali lagi" "Iya ka sama-sama, ohiya tolong ya sebelumnya
jaga identitas gue jangan sampe kepublish" "Iya tenang aja jod, pasti
aman deh hehe" Canda
frieska yg seketika ia memegang tanganku akan ucapan terima kasih karna sudah melindungi dia.
***
Seminggu
berselang akan tragedi itu akhirnya kejadian akan preman dan fans sudah
tidak terdengar lagi dan juga tidak ada awak media ataupun berita yg
mengetahui identitasku yg sebenarnya, terkecuali foto-foto saat tawuran dan ucapan prihatin member lewat
twitter pasca kejadian
tersebut dan fotoku saat melindungi melody dan frieska
dengan sweater berkupluk yg ditutupi dengan slayer tengkorak yg
menyeramkan. Lalu aku pun dan temanku memberanikan diri pergi ke theater
lagi untuk menonton
aksi
panggung mereka dan berharap tidak ada yg mengenaliku, terkecuali para
member dan staff JOT yg sudah mengenaliku karna luka ditangan kanan yg
diperban, sesaat Hi-touch aku bertemu dengan melody dan frieska "Eh jody ketemu lagi, makasih yaa udah dateng ditheater tawuran anti cinta".
THE END
0 comments:
Post a Comment