Bingung Pilih yang Mana?
Hai perkenalkan namaku Nahar Dito
biasa dipanggil Narto. Aku baru masuk PTN. Hari pertamaku adalah diospek. Hari
ini cukup melelahkan karena dikerjain oleh kakak atau pantia. Tapi rasa lelah
itu seakan hilang ketika aku melihat ada sesosok bidadari yang cukup cantik.
Aku pun menghampirinya dan berkenalan dengannya.
“Hai, aku Nahar Dito biasa dipanggil
Narto, boleh kenalkan?”
“Oh tentu saja boleh, namaku Nina”
“Oh Nina salam kenal ya, kamu juga
baru masuk ya?”
“Iya, kamu juga kan, kita sama-sama
diospek dong”
“Iya”
Bidadari
itu ternyata namanya Nina. Aku pun merasakan semuanya menjadi tenang setelah
berkenalan dengannya. Apakah ini rasa yang tanpa disadari datang dengan
sendirinya. Aku pun melanjutkan ospek sampai selesai. Setelah ospek selesai
semua dipulangkan. Aku segera ke parkiran untuk mengambil sepeda motorku. Lalu
aku melewati halte depan kampus, aku melihat Nina sedang duduk sendirian dengan
muka kebingungan. Lalu aku menghampirinya.
“Hai Nina, kamu lagi apa?”
“Aku lagi nungguin angkot”
“Oh, tapi kok keliatannya
kebingungan”
“Iya nih aku blm hafal jalan pulang
ke rumahku”
“Oh, ya udah bareng aku aja”
“Bareng kamu? Ya udah deh”
“Ok, pake helmnya tuan putri kita
berangkat ke rumah tuan putri”
“Ha? Tuan putri?”
“Gpp kok”
Lalu
aku mengantarkan Nina pulang ke rumahnya. Sesampainya dirumahnya aku melihat
rumah ini cukup mewah. Lalu aku berpikir apakah
mungkin bila suatu saat aku bisa memiliki dia?.
“To mampir dulu sini”
“Gk usah Na, lagian juga udah mau
malam”
“Udah mampir sini gk usah malu-malu”
“Beneran deh gk usah, kapan-kapan aja
deh”
“Beneran ya kapan-kapan mampir?”
“Iya tuan putri”
“Tuan putri lagi sih ngomongnya”
“Gpp, ya udah aku pamit ya, bye”
“Iya”
Lalu
aku bergegas menuju rumahku. Setelah sampai dirumah aku langsung menuju ke
kamar. Dikamar aku istirahat sambil membayangkan sosok Nina. Menurutku Nina itu
berbeda dari yang lain. Aku terus memikirkannya. Tapi aku juga berpikir bahwa
perbedaan status bisa menghalangi untuk mendapatkannya. Lalu aku menyiapkan buat
ospek besok lalu aku tidur.
Keesokan
Harinya
Hari
ini aku datang pagi. Lalu aku langsung menuju tempat ospek dengan terburu-buru,
saat itu aku menabrak seorang wanita yang cukup cantik juga.
“Eh sorry ya aku tabrak, sini aku
beresin”
“Ya gpp kok, lain kali jalannya
jangan buru-buru”
“Aku takut telat ospek”
“Oh kamu diospek?”
“Iya, kamu juga?”
“Iya, perkenalkan aku Ayana Shahab
panggil aja Achan”
“Aku Nahar Dito panggil aja Narto”
“Ok”
“Aku duluan ya”
Sambil
terburu-buru aku memikirkan Achan. Dia juga cantik seperti Nina dan juga ketika
bertemu dengannya merasa nyaman. Tapi aku tetap fokus dengan ospek. Sesampainya
diruangan aku langsung dikerjain oleh panitia. Tapi aku tetap tenang karena
mengingat Achan. Ospek hari ini mungkin juga lelah tapi ketika mengingat Achan
lelah itu terasa hilang.
Setelah
ospek selesai aku seperti biasa ke parkiran untuk mengambil sepeda motor. Lalu
aku tidak sengaja menabrak seorang wanita. Ketika itu aku menghampirinya, dan
ternyata itu Achan.
“Maaf ya Achan, aku tidak sengaja
menabrak kamu, kaki kamu terluka tuh, ayo ke ruang medis”
“Gk usah to, aku gpp hanya luka dikit
kok”
“Udah gk usah ngeles, ayo aku
anterin”
“Beneran kok to”
“Ya udah kalo kamu gk mau, aku
anterin pulang aja ya?”
“Beneran nih mau dianterin pulang?”
“Iya”
“Ya udah makasih ya sebelumnya”
Lalu
aku langsung mengantarkan Achan, selama diperjalan kami ngobrol-ngobrol.
Beberapa menit kemudian sampai di rumah Achan. Dan ternyata rumah Achan dekat
sama rumahku. Lalu aku melihat rumah Achan juga mewah. Aku berpikir mungkinkah aku bisa mendapatkannya?. Tapi
selama ada usaha itu bisa dicapai.
“Oh rumahnya disini”
“Iya emang kenapa?”
“Gpp sih, tapi rumahku yang
itu(nunjuk ke rumahku)”
“Deket dong, bisa pulang pergi bareng
nih”
“Iya, kamu mau bareng terus?”
“Kalo boleh maulah”
“Ya udah besok bareng ya”
“Ok”
Lalu
aku bergegas pulang ke rumah. Di rumah aku berpikir Nina atau Achan?, Aku dibingungkan oleh 2 bidadari yang aku kenal.
Aku harus memilih 1 diantara mereka. Setelah 1 jam galau aku langsung tidur dan
mempersiapkan untuk ospek terakhir.
Keesokan
Harinya
Aku
kali ini menjemput Achan dulu untuk bareng. Setelah itu, kami langsung ke
kampus. Kali ini di hari terakhir ospek ada upacara penutupan. Setelah itu,
seluruh peserta ditest untuk penjurusan fakultas.
3
Jam Kemudian...
Test
pun selesai lalu aku bertemu Nina dan Achan sedang makan bareng dikantin. Lalu
aku gabung dengan mereka.
“Hai Nina, Hai Achan, kok kamu berdua
bisa barengan”
“Tadi aku baru kenalan sama Nina to”
“Oh, jadi sekarang kalian berdua udah
kenal”
“Iya udah kenal”
Kali
ini aku sudah membuat keputusan untuk mengungkapkan semua perasaanku.
“Aku mau ngomong sesuatu nih”
“Ngomong apa?”
“Semenjak aku mengenal Nina aku suka
dengannya beberapa kali aku memikirkannya dan juga semenjak aku kenal Achan aku
juga suka , aku bingung untuk memilih yang mana, tapi hati ini sudah mantap
untuk memilih Achan, Achan maukah kamu jadi pacarku?”
“Ha? Jadi pacarmu? Tapi kan kamu juga
suka sama Nina”
“Woles aja kali Ay aku udah punya
pasangan kok”
“Serius?”
“Iya beneran deh, jadi Narto buat
kamu aja”
“Beneran nih? Gk nyesel?”
“Iya”
“Ya udah makasih ya Nina”
“To aku mau jadi pacarmu”
“Yakin?”
“Yakin dong”
“Ya udah makasih ya”
“Iya”
Lalu
kami berdua pergi jalan-jalan. Kami bercanda bersama, sampai akhirnya ketemu taman
yang romantis untuk kita berdua. Lalu aku mengambil sepucuk mawar merah dan aku
kasih ke Achan sebagai hadiah kaena telah menerimaku. Aku pun berkata kepada
Achan “Ayana yang kucintai jangan kau pergi meninggalkanku, aku ingin kamu
selalu ada buat aku dan menerima aku apa adanya” lalu Achan membalas “I Love
You Narto…”
Setelah
itu aku pun pulang mengantarkan Ayana dan setiap harinya akupun pulang pergi
bareng Ayana dan hubungan kami pun baik-baik saja.
“Jagalah orang yang kamu sayangi selagi
dia masih ada untukmu”
(Author: @nahar_dito)
0 comments:
Post a Comment