I WILL WACTHING YOU HAPPY (Inspired by Nabilah Ratna
Ayu Azalia)
“inikah jakarta”
kata pertama yang kuucapkan saat menginjakkan kaki di kota jakarta. Kota yang
penuh dengan orang perantauan. Aku juga adalah seorang perantau tapi tujuanku
kejakarta untuk menuntut ilmu. Saat tiba aku langsung menelpon orang tua
dikampung “mak ilham udah sampai dijakarta, alhamdulillah sampai dengan
selamat” ibuku menjawab “alhamdulillah nak, jaga diri baik-baik ya, ingat pesan
mamak, jujurlah pada diri sendiri dan jangan segan untuk membantu orang”
kata-kata ini yang membuatku tak meyerah tinggal dikota orang.
Perkenalkan namaku ilham aku
datang dari sebuah desa kecil yang berada di daerah aceh.
Aku datang kejakarta dengan tujuan menuntut ilmu. Walau belum tahu
bagaimana kehidupan dijakarta.
Waktu menunjukan pukul 17.00
sore saat aku tiba dijakarta. “sudah sore nih gimana cari tempat tinggal ?” keluhku
dalam hati. Dengan hati yang sedih aku menyusuri kota jakarta dengan harapan
dapat tempat tinggal, sudah 2 jam aku berkililing jakarta tapi hasilnya nihil.
Saat sedang termenung aku melihat seorang wanita disenggol oleh mobil dengan
sigap aku menghampiri dan menolong. Aku membantunya bangun “kamu gak apa-apa,
ada yang sakit ?” tanyaku pada perempuan itu. “oh gak apa-apa kok. Makasih ya
udah nolongin aku, coba gg ada kamu kagak bisa berdiri aku” dia menjawab dengan
ditambah senyuman yang menghiasi wajah itu. “ya allah senyum wanita ini
meluluhkan hatiku” kataku dalam hati.
“ngomong-ngomong nama kamu
siapa ?” tanya wanita itu tiba-tiba padaku. “nama ku ilham, kamunya ?” kutanya
kembali padanya “aku nabilah, salam kenal ya” jawabnya dengan cepat. “eh ia sa
salam kenal” jawabku dengan gagap. “kok bisa gini aku, biasanya gak pernah
grogi dekat wanita” aku berkata dalam hati sambil melamun. “ilham kamu tinggal
dimana ?” pertanyaan nabilah membuyarkan lamunanku.”aku belum punya tempat
tinggal nab. Dari tadi aku nyari tempat tinggal tapi kagak nemu-nemu !” ucapku
dengan wajah lesuh. “ heuummbb... di daerah komplek rumahku ada sih yang nyewa
tempat tinggal, coba deh kita kesana” balas nabilah dengan senyumnya yang
selalu menempel diwajah itu. “eh seriusan nab, ayo deh kita kesana”.
Sampai ditempat aku disambut
dengan ibu kos. “bu ini ada kawan nabilah mau tinggal disini, namanya ilham”
ucap nabilah pada ibu itu. Aku menjulurkan tangan tanda perkenalan “ilham”
ucapku “aminah, panggil aja bu minah” dari perkenalan itu aku merasa bu minah
orang yang baik. “udah dulu ya ham, aku mau balik, bye ilham” ucap nabilah
ditambah senyumannya, aku pun membalas senyum dan berkata “bye juga bil”. Dan
aku resmi tinggal disini.
Pagi yang cerah Aku memulai
mempersiapkan kebutuhan yang akan kubawa untuk tes masuk SMA. Setelah semua
siap aku pun langsung berangkat dan pamit kepada bu minah. Sesampainya di
sekolah itu aku langsung mengikuti tes yang pertama di lanjuti tes yang kedua.
Tinggal satu tes lagi tapi aku bingung ruangannya dimana, tiba-tiba ada yang
menepuk pundakku dan berkata “lagi bingung ham ?” merasa kenal dengan suara itu
aku langsung menoleh, ternyata benar nabilah lah itu. “eh nab, masuk sini juga.
“ serasa tak percaya “ia heheeh :D” ucapnya “ia ni aku sedang bingung, ruangan
3 dimana ya bil? “ sambungku. “ruangan 3 ya, itu didepan perpus” ucapnya sambil
mununjuk ruangan yang kutanya.
Pengumuman pun keluar Dan hasil yang sangat memuaskan akulah lulusan
terbaik.
3 bulan sudah aku bersekolah disini, serasa
menyenangkan dan aku juga satu kelas dengan nabilah, wanita yang diam-diam aku
cintai. Saat jam pulang sekolah aku pun pulang bersama teman-teman, tiba-tiba
dipintu gerbang aku melihat seorang cewek yang kucinta sedang dibully sama
kakak kelas sontak aku tak terima, aku mencoba melwan kaka kelas itu demi
membantu nabilah. Aku yang masih kelas satu dan kalah jumlah lansung dikroyok,
akhirnya aku pingsan tak sadarkan diri.
Terbangun dari pingsan dan
dengan badan yang masih sakit aku mencoba untuk bangun. “rumah siapa ini, gede
banget !” ucapku dalam hati. Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya yang
sangat akrab denganku, siapa lain kalau bukan mamanya nabilah. “ilham udah sadar, makasih ya udah nolongin nabilah
!” ucapnya padaku seraya duduk disampingku. “ah gak apa kok tan, nabilahnya
mana tan ?, dia gak apa-apa kan tan ? “ ucapku sangat khawatir. “nabilahnya gak
apa-apa, kan kamu yang nolongin dia, nah itu dia nabilahnya baru keluar dari
kamarnya !” ucap tante sambil meliat nabilah keluar dari kamarnya menghampiri
kami. “ kamu gak apa kan bil ? ada yang luka ?” ucap ku pada nabilah “hhehehe
gak apa kok ham, kan ada kamu “ jawabnya dengan senyum yang membuatku tak
merasakan rasa sakit sesaat.
Sejak kejadian itu aku makin dekat dengan nabilah, kami mulai
selalu bersama, baik itu pergi sekolah, pulang sekolah, bahkan liburan
keluarganya aku juga diajak. Tetapi walau pun kami sudah sangat dekat ada satu
hal yang tak pernah kukatakan padanya, aku mengidap penyakit jantung yang dapat
mencabut nyawaku setiap waktu. Karena hal inilah yang membuatku sampai sekarang
belum mampu mengungkapkan isi hatiku padanya. Seiring berjalannya waktu aku
memberanikan menyatakan cintaku padanya.
Sore yang cerah, aku ingin
mengajak nabilah kepantai, dan sore ini juga aku akan menyatakan cintaku pada
nabilah. Kenapa pantai ? karna nabilah sangat suka pantai. “nabilah, ayok berangkat ntar keburu magrib!”
teriakku dari luar rumahnya. Nabilah pun keluar diikuti oleh mamanya “sore
tante “ ucapku pada mamanya nabilah “sore juga ilham, jagain nabilah baik-baik
ya !” balasnya padaku “siap tante, tenang aja heheeh” jawabku mantap. “ma
nabilah pergi ya” ucap nabilah pada mamanya. “hati-hati ya nak” balas mama
nabilah.
“kita mau kemanasih ?”
tanya nabilah ditengah perjalanan. “ kita akan kepantai anyer bil” jawabku
padanya “eh seriusan ni ham?” ucap nabilah dengan ekspresi tak percaya. “ e
nabilah gg percaya ma aku, kapan aku pernah bohong padamu cantik” jawabku asal.
“hahahaha” “ wah malah ketawa, hahaah” aku juga ikutan terbawa suasana.
Sesampainya di tempat nabilah langsung berlari mendekati pesisir pantai, aku
hanya tersenyum melihat tingkah dan membuatku semakin mencintainya. Aku mencoba
mengejarnya tapi tiba-tiba hal yang tak diinginkan terjadi jantungku berdetak
sangat kencang dan terasa sangat sakit. Seketika aku langsung jatuh, nabilah
melihat ku langsung panik dan menghampiriku “ilham kamu kenapa ?” ucapnya saat
itu. Aku mencoba bangun dan berpura-pura mengerjainya di sela-sela kesakitan
yang kurasa “baaaaa ketahuan ni, perhatian banget sih bil, hahaha” ucapku
mengagetkannya “ih ilham jahat, aku tu kan ,,,, “ucap nabilah sambil menarik
hidungku tapi nabilah tak menyambung kalimatnya. “hayyo kamu kenapa ?” ucapku
sekenanya. Sonta wajah nabilah berrubah jadi merah, pertanda dia sedang malu.
Sunset pun tiba, inilah
yang kutunggu. Aku duduk bersama nabilah di pesisir pantai. Dan moment ini tak
akan kulewatkan, aku mengenggam tangannya “nabilah, jujur saat pertama melihat
kamu, aku langsung jatuh cinta” ucapku pada nabilah. Nabilah tampak terkejut
“aku juga punya perasaan yang sama dengan kamu” jawabnya malu. “kamu mau jadi
pacar aku ?” ucapku sambil menatap matanya. “aku mau” jawabnya dan saat itu
juga aku memeluknya disinari cahaya sunset yang mulai meredup menambah
romantisnya suasana ini. Aku resmi menjadi pacarnya nabilah.
Pagi ini cuaca mendung,
seperti akan ada hal yang terjadi. Tiap hari aku menahan rasa sakit karna
jantung ini. Terutama didepan nabilah, nabilah mulai mencurigai ku. Dia meminta
obat-obat yang selalu kuminum, untung saja aku punya vitamin yang sama
bentuknya dengan obat itu. Aku memberikannya, untung saja nabilah percaya. Aku
merasa bersalah membohonginya selama ini. Suatu hari, kami bertengkar dia terus
memarahiku. Aku tak sanggup marah padanya karna aku terlalu mencintainya. “kamu
kenapa sih tiap hari minum vitamin, emang apa gunanya ?” vitamin yang dimaksud
adalah obat-obatanku. Aku hanya menjawab “suatu saat nanti kamu pasti tahu”
ucapku dan nabilah meninggalkanku sendirian. Aku hanya tersenyum dengan semua
ini.
Sejak saat itu nabilah mulai
berubah menjadi kasar, sensi, dan egois. Aku yang punya penyakit tambah parah dibuat
jantung ini. Ketika aku sedang berbelanja kebutuhanku, aku melihat nabilah
sedang jalan bersama seorang laki-laki yang sangat kukenal. Dia adalah kaka
kelas yang dulu pernah memukuli ku, kak radit namanya. Aku mencoba mengejar
mereka, tapi tuhan bertindak lain, disaat itu juga jantungku berdetak sangat
hebat berbeda dari biasanya. Aku jatuh tak sadarkan diri semua yang ada di situ
datang menghampiri dan membawaku kerumah sakit. Dan orang yang mendampingi ku
dirumah sakit adalah mamanya nabilah. Nabilah mencariku kemana-mana, aku sengaja
bilang kepada mamanya agar merahasiakan dimana aku sekarang. “tante nanti kalau
aku udah gak ada lagi, tolong kasihkan surat ini ke nabilah ya, dan kabari
orang tua aku diaceh.”ucapku pada tante “sabar ya nak, maafin kelakuan nabilah
ya”ucap tante sambil menagis “ gak kok tan, asalkan nabilah bahagia, aku rela
menahan rasa sakit demi dia.”
Hari ini aku meminta kepada
tante dipertemukan dengan nabilah untuk terakhir kalinya. Tante menyanggupinya.
Aku meminta dibawa ke pantai dimana aku pernah menyatakan cinta pada nabilah.
“ilham tunggu disini ya. Tante manggil nabilah dulu.” Dan aku ditinggal
sendirian menunggu dipantai itu. Aku mencoba mengingat masa-masa indah ku bersama
nabilah, anginnya yang bertiup, suara ombak yang bernyanyi, dan sunset yang
begitu indah. Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang, aku tau itu nabilah.
“sayang kamu kemana aja selama ini ?” ucap nabilah padaku. “aku gak kemana-mana
kok, aku tetap berada dihatimu” ucapku dengan nada gemetar. “oh ia aku waktu
itu liat kamu jalan sama kak radit loh!’ sambungku lagi. “maafin aku ya sayang,
aku meyesal” jawab nabilah sambil mengeluarkan air mata. Aku membalikkan
badanku kutatap matanya “udah jangan nangis ah, jelek tau. Lagian gak apa kok,
nanti juga kak radit yang bakalan jagain kamu !” ucapku sambil mengeluarkan air
mata “maksud kamu apa sayang ?” jawab nabilah heran.
Waktu itu pernah aku meminta
kepada tante untuk memanggil kak radit. “kak jagain nabilah buat aku ya, aku
gak akan lama lagi disini”ucapku pada kak radit. “tenang ilham kaka akan jagain
dia buat kamu. Kaka janji”.
“gak ada maksud apa-apa kok,
suatu saat nanti kamu pasti tahu” ucapku pada nabilah. Nabilah mulai menangis.
Aku mengusap air matanya , dan ini saatnya aku mengucapkan kata cinta untuk
terakhir kalinya “ nabilah jangan cengeng, nabilah kuat, ilham tau itu. Ilham
mencintai nabilah lebih dari yang nabilah tau. Jangan sesali apa yang telah
terjadi. Semua akan indah pada waktunya, peluk ilham buat terakhir kalinya,
peluk ilham” ucapku padanya. Nabilah memelukku erat, aku tersenyum “nabilah, I
LOVE YOU” ucapan terakhirku.
Ilham meninggal dalam
pelukan nabilah. Nabilah merasa tak percaya dengan kepergian ilham. “sayang bangun,
jangan becanda ah, gak asik becandaannya”ucap nabilah dengan dengan tangisan
kepada ilham. Tapi takdir memang tak dapat dirubah. Menangis darahpun tak
berguna jika takdir sudah terjadi.
Hari ini hari pemakamannya ilham, seluruh keluarganya ada disitu
termasuk keluarga nabilah serta teman-temanya. Hujan pun turun mengambarkan
kesedihan diacara pemakaman itu. Mamanya nabilah berkata “nabilah, sebenarnya
mamalah yang merawat ilham ketika sedang sakit, dan ilham menitipkan surat
ini.”
“ to my love
Sebelumnya aku minta maaf, merahasiakan
ini padamu. Aku tak sanggup kalau harus mengatakan yang sebenarnya. Aku takut
membuatmu sakit hati. Oh ia Sejak pertama kali kita bertemu aku merasa aneh
bil, mungkin ini ya namanya cinta heheh. Ingat gak waktu kita bertengkar, kamu
tu seperti bukan kamu bil,kamu memarahiku, aku hanya tersenyum karna rasa
cintaku padamu mengalahkan amarah yang ada padaku. Kamu ingat waktu kamu jalan
ma kak radit trus ada orang yang dilarikan kerumah sakit, itu aku bil. Agak
aneh ya J
Kamu jangan pernah nangis ya bil, jangan
cengeng kamu itu kuat. Aku bahagia bisa memilikimu. Aku akan selalu ada
dihatimu kan bil ?, mulai saat kamu membaca surat ini aku udah gg bisa lg
jagain kamu. Tapi tenang bil aku udah
minta kak radit kok buat jagain kamu. Cintailah dia seperti kamu cinta ke aku
ya bil.
Take care of yourself honey.
I never forget you, you are my last love in this heart. You must to believe i
always supervise you from here. I will watching you happy. I love u. Love u. More more more. I LOVE YOU”
Begitulah isi surat yang
diberikan ilham kepada nabilah. Seketika nabilah langsung menangis setelah
membaca surat itu. Dia akhirnya menyadari bahwa cinta ilham sangat dalam
padanya.
10 tahun telah berlalu dan nabilah telah menikah dengan kak radit.
Mereka datang ke tempat peristirahatan ilham setelah menjalani proses
pernikahan. “ilham aku telah menikah dengan kak radit, aku mencoba mencintainya
seperti aku mencintaimu. Kamu melihatku kan ? aku akan bahagia seperti yang
kamu harapkan.” Ucap nabilah di pemakaman ilham. “ilham aku telah menepati
janjiku untuk menjaga nabilah, akan kupastikan dia bahagia.” Ucap Kak radit .
semua berakhir dengan kebahagiaan dalam kesedihan.
THE END
(created
by Ilham Syahputra / @not_youuu)
keren brooohh.... (^o^)b
ReplyDeleteCara nge-post cerpen disini gmn? Syaratnya apa aja?
ReplyDeleteNabilahnya kalem banget yak.. kurang ceplas-ceplos :/
ReplyDeleteAnjir airmata gua netes :'
ReplyDeleteKalau mau kirim fanfict langsung ke email kami aja: ShareAboutJKT48@yahoo.co.id
ReplyDeleteGua lgi dikelas nangis gara" baca nih cerita... dipanggil BK dah..
ReplyDeletebikin marah gue aja tuh si ilham
ReplyDeletehaha maaf kawan ! jgn marah sama gue lah ! mampir ke blog gua ya putra-zixel.blogspot.com
Deleteetdah mana nabilah meikah lagi
ReplyDeleteLho? katanya si Ilham udah meninggal, trus yg tulis fanfict ini siapa dong? *merinding*
ReplyDeleteYaelah -_- kan fanfict bro ahaha ! Thx udh baca !
DeleteGila nangis gua broo :')
ReplyDeleteanjir netes air mata gua!!
ReplyDeletegila netes air mata gw karena baca fanfict ini !!!! ;(( ;(( ;((
ReplyDeletejalan ceritanya hampir sama kaya ini http://officialshareaboutjkt48.blogspot.com/2013/04/cerpen-aku-ingin-menjadi-kakak-teladan.html -_-
ReplyDeletefanfict itu kan kepanjangan dari Fan Fiction kan, nah ini fan fiction dari cerita apa? Mungkin lebih tepat dibilang Cerpen kayaknya deh
ReplyDelete