Bidadari Tak Bersayap
Inspired
by @achanJKT48 / Ayana Shahab
3 minggu berlalu setelah libur kenaikan kelas, dan akhirnya aku pun duduk di
bangku kelas XI IPA3, sekarang aku pun mendapatkan kelas baru, akan tetapi aku
belum mendapatkan teman semeja, setelah kepindahan teman semejaku yg bernama
Nabilah aku jadi duduk sendirian. Karena bosan di kelas terus aku pun keluar
kelas dan duduk di bangku tepat di depan kelasku, aku pun mulai melihat-lihat
di skeliling sekolah terlihat seorang cewek berwajah lugu dengan rambut kucir
sebelah kanan menggendong tas bergambar stitch berjalan di dekat kantor guru.
***
Singkat cerita bel pun berbunyi
“Teng teng teng”. Tanda kelas sudah mulai, aku pun masuk ke dalam kelas,
seorang guru pun menyusul masuk ke kelasku dan menyapa para murid. “Selamat
pagi anak-anak”, “Pagi Bu…” kata para murid dengan serantak, tak berapa lama
kemudian, seorang cewek berwajah lugu dengan menggendong tas bergambar Stitch
itu pun masuk ke kelasku. “Wah apa dia murid baru ya?” pikirku. “Sini2” kata
guru sambil memanggilnya untuk mendekat, cewek itu pun berjalan menuju meja
guru tersebut. “Sekarang perkenalkan namamu.”
“A…
Ng.. Hai Semua, perkenalkan namaku Ayana Shahab Atau biasa sering dipanggil
Ayana, Aku anak pindahan dari kota Bandung.” “Ooh, Jadi namanya Ayana” Gumamku.
“Ayana, ayo silahkan duduk, hhm… kamu bisa duduk
disini.” Kata guru sambil menunjuk kea rah mejaku.
“A…
Iya Bu” kata Ayana sedikit gugup. Kebetulan pula meja yg kosong dikelas hanya
ada di sampingku,jadi aku bias kenal lebih dekat lagi sama dia nih, hehe.
Ayana
pun duduk, dan guru memulai pelajaran. Selama perlajaran aku dan Ayana belum
sempat berbicara, entah karena dia serius belajar, entah karena akunya yg malu
untuk menyapanya duluan. Tak terasa bel istirahat pun berpunyi, semua siswa pun
keluar dari kelas dan hanya tinggal aku dan Ayana yg ada di dalam. Pada saat
inilah aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Dengan malu2 aku pun
menyapanya.
“Hmm…
Hai” Kataku sambil menyodorkan tangan untuk berkenalan. “Ooh, Iya Hai” kata
Ayana sedikit kaget. “N… Namaku Rahmad Fahreza Kamu bias panggil aku
Reza”kataku dengan gugup. “Iya aku Ayana” kata Ayana sambil tersenyum kpdku.
“Hm…
Kamu gak ke kantin Ay? Bolehkan aku panggil kata dgn sbtan Ay?”
“Oh.
Iya gapapa kok, nggak aku bawa bekal nih dari rumah”kata Ayana sambil
memperlihatkan bekalnya yg berisi 2 potong sandwidch.
Tak
berapa lama bel masuk pun berbunyi. “Cepat sekali masuknya” Pikirku. Guru pun
masuk dan menerangkan pelajaran.
***
Singkat cerita bel pulang pun
berbunyi aku pun segera keluar kelas dan pulang kerumah. Akan tetapi aku
melihat Ayana yg sedikit bingung di depan gerbang sekolah. Aku malu untuk
menemuinya, tapi entah kekuatan apa yg mendorongku untuk melangkah ke arahnya.
“ Umm, Ayana lagi ngapai kamu sendirian disini?”
“Iya, itu aku mau pulang, tapi aku gatau jalan”
“Loh
kok ga minta di jemput?”
“Umm..
Itu hp aku ketinggalan tadi di rumah”
“Oh.
Iya diakan baru pindah kesini, dan gatau jalan pulang” kataku dalam hati.
“Ini
pake hpku aja buat nelpon orang tua kamu”sambil memberikan hpku kepadanya
“Bolehkah?
Makasih”Sambil tersenyum ke arahku.
Badanku
bergetar kencang seolah aku tak percaya bias mendapat senyuman dari gadis manis
seperti Ayana. “Ini terima kasih ya Reza”.
“Eeh,
iya sama-sama” aku pun balik tersenyum padanya.
Sambil menunggu Ayana dijemput oleh jemputannya aku pun berbincang2 dengannya
sampai sebuah Avanza putih pun berhenti menghampiri kami berdua. “itu
jemputanku, makasih ya za, udah mau nemenin aku, bye sampai ketemu besok” Ayana
pun berjalan ke arah mobil itu sambil tersenyum kpdku. Mobil ayana pun berlalu,
aku pun pulang kerumah, kebetulan rumahku tidak begitu jauh dari sekolah hanya
sekitar 200m saja. Setelah samapi dirumah aku pun duduk sambil membayangkan
kejadian tadi di depan gerbang sekolah bersama Ayana. Dan baru keinget kalo aku
lupa minta nomernya. “Aduh aku lupa lagi minta nomer hpnya. Bego amat sih aku
kapan lagi kejadian seperti ini terulang coba, aahh…” kkarena aku terlalu grogi
sampai2 aku lupa meminta nomer hpnya. Hingga lagu Hitomi ni Jyuunin pun
menyadarkanku. “siapa sih ini ganggu orang lagi santai aja”
“Halo?”
“Iya
halo ini Reza ya?” terdengar suara yg sangat lembut, ga slah lagi ini pasti
Ayana.
“Iya,
ini Reza, ini siapa ya?”
“Ini Ayana, umm, itu aku mau Tanya roster
pelajaran besok apa ya? Aku lupa nyatatnya tadi”
“Oh
itu, Matematika,IPA,IPS,Sama B. inggris”
“Umm, makasih yaa”
“Oke
sama2, eeh ngomong ini nomer kamu ya?”
“Iya
ini nomer aku, kenapa ya?”
“Oh,
ngga gapapa”
“Oke
deh kalo gitu skali lagi makasih ya”
“Okeh
siip”
Beeeeeeeeep,
panggilan berakhir. “Yeess ternyata aku gaperlu minta nomernya, eh malah dia yg
nelpon aku dluan”
Keesokan
harinya…
“Reza
bangun dong bangun…”
“kakak
udah terlambat nih,cepat mandi sana nnti kakak tinggal kamu”kata kakakku sambil
mengetuk keras pintu kamarku.
“Iya2
kakakku yg cerewet, udah kesiangan aduh. Sialan”Gumamku
“Kita
pergi mah”
“Iya
hati2 ya”
Sampai di sekolah bel pun berbunyi.. “Teeeeeet” tanda kelas sudah masuk, akan
tetapi aku pun belum melihat Ayana. Guru pun masuk dan mulai menerangkan
pelajaran namun apa yg di terangkan guru aku abaikan begitu saja karena aku
terlalu khawatir karena Ayana belum kunjung dating, setelah aak lama guru
menerangkan pelajaran, terdengar suara ketukan pintu, dan tak lama membuka
pintu, “permisi pak saya terlambat”
“kenapa
kamu terlambat?” Tanya pak Hamid
“itu
pak, saya kesiangan bangunnya”
“yasudah,
duduk sana, tapi ingat besok jangan terlambat lagi”
“iya
pak” kata Ayana sambil menundukkan kepala dan bejalan ke mejanya.
Setelah
ayana duduk di bangkunya, aku pun mengajaknya berbicara. “Ayana, kenapa kamu
terlambat tadi?” tanyaku sok akrab
“Umm,
itu tadi aku kesiangan bangunnya”
“emangnya
gadak yg bangunnin ya?”
“ada
alarm, tapi karena aku masih ngantuk jadi aku matiin deh alarmnya”
“habis
alarmnya di matiin, kamu pun tidur lagi yakan? Hehe”
“Eh,
iya kok kamu tau sih za?”
“ya
gitudeh”.
Karena terlalu asik mengobrol di kelas pak Hamid pun menghukum kami berdua, dan
dia menyuruh kami berdiri tepat di depan kelas selama mata pelajaran yg ia ajar
dikelasku. Setelah sekitar 10 menit berdiri aku pun mulai merasa haus.
“Ay,
tunggu sebentar ya?”
“Eh
kamu mau kemana” kata Ayana sedikit heran.
Setelah
melihat situasi yg sudah cukup aman, aku pun pergi ke kantin dan membeli
minuman. “Umm, ni Ay minumannya” sambil memberikan sebotol minuman isotonic
“Seger
ga?” kataku sambil meliriknya.
“Eh,
iya, seger nih”.
Dan
tak sengaja Toni teman kelas sebelah pun lewat. “Cieeeh, yg minum berduaan itu
yah, asiik banget, haha” ejek Toni.
“Apaan
sih lu Ton, Ganggu aja lah”
Seketika
wajah Ayana pun memeran dan terlihat malu. Setelah kejadian itu hari demi hari
aku pun semakin akrab dengannya.
Tak terasa sudah hamper 1 tahun aku mengenalnya, dan pada saat inilah aku mulai
beranu mengajak Ayana jalan, Pada malam itu aku mengajak Ayana berjalan2 di
sebuah taman yg ga terlalu jauh dari ruman Ayana, dan kebetulan pula hari itu
adalah hari ulang tahunnya yg ke 17 yg jatuh pada tanggal 3 JUNI.
“Umm
maaf ya Ay, aku Cuma bias ngajakin kamu jalan kesini” Ucapku
“Iya
gapapa kok”
“Hmmm,
mending kita cari tempat duduk yuk” bujukku dengan reflex memegang tangan
Ayana. “Nah disini adem nih, tunggu sebentar ya, ada yg mau aku kasih nih
kekamu”
“Apaan?”
Tanya Ayana heran.
“Nah
ini dia” sambil memberikan sebuah boneka Stitch dari dalam tasku. “Happy
birthday ya Ayana, semoga makin pinter, makin lucu, dan makin2 ya sayang”.
Spontanku berkata begitu.
“Iya
makasih ya Za, makasih banget buat bonekanya, init uh boneka tokoh kartun yg
paling aku suka loh” katanya sambil mencubit pipiku.
Di malam itu mungkin malam terbaik bagi kami berdua karena kapan lagi aku bias
mengajak gadis lucu dan imut seperti Ayana, jalan2. “Hati2 ya Reza di jalan
pulangnya”
“Iya
iya, Ayana bawel” sambilku mencubit pipinya yg tembem. “Aku pulang dulu ya
Ayana dahh”.
“dadaaah”
Ayana pun melambaikan tangannya.
Dimalam yg panjang itu setalah puas menghabiskan malam aku menghantarkan
Ayana pulang kerumahnya.Dan usai itu aku pun pulang untuk segera tidur.
6 hari
berikutnya tepatnya pada hari sabtu dan kebetulan itu ada acara perpisahan
untuk murid kelas XII di sekolah. Aku pun bergegas pergi ke sekolah karena ini
bakalan jadi hari yg special. Karena aku mau kasih sesuatu buat Ayana.Tapi
setelah sekian lama menunggu Ayana pun belum datang juga padahal pada saat itu
acara sudah dimulai, dan aku pun mulai bertanya kpd Cindy teman sekelasku.
“Cin,
liat Ayana ga?” tanyaku khawatir.
“Ga
ada liat tuh”
“Ciyus
Cin?”
“Iya
enelan loh Eza” kata Cindy dengan centilnya.
“Ah,
daripada khawatir begini, mending aku susul aja Ayana kerumahnya” kataku dalam
hati sambil meninggalkan acara tersebut.
Aku pun bergegas menstater motor yg kubawa dan aku pun pergi kerumah Ayana,
dengan perasaan yg begitu khawatir aku pun memencet bel rumah Ayana, dan tak
lama kemudian Ayana pun keluar da ri rumahnya.
“Ayana
kamu kok ga dating kesekolah?”
“A…
itu, sebenarnya aku” Ayana sedikit gugup dan tiba2 Ayana pun memelukku dan
mengatakan.
“Za,
maaf ya aku ga beritahu ke kamu dulu kalo aku mau pindah ke Jepang, jadi maaf
aku gabisa istirahat bareng kamu, jalan bareng kamu, pokoknya semua hal
yg udah kita lewatin bersama selama aku kenal sama kamu, jadi maaf banget ya
Za” air mata pun perlahan mulai membasahi pipi Ayana.
“Ay,
gausah sedih” aku pun menyeka air mata Ayana dan memegang kedua tangannya.
“Disana nanti kamu bakalan bahagia kok gausah sedihlah, mungkin dilain waktu
kita bisa ketemu lagi, jalan bareng lagi kayak kemaren, dan jangan pernah
merasa sepi karena hatikukan selalu menemanimu, karena kamu adalah Bidadariku
yg Tak Bersayap. Hmm, ini Cuma ini yg bisa aku kasih ke kamu buat kenang2an”
aku pun memasangkan kalung yg berbentuk hati yg di dalamnya berisi foto kami
berdua.
“Ayana
ayo cepat masukkan barang2nya ke mobil udah mau berangkat nih” terdengar suara
yg lantang dari dalam mobil, dan ternyata itu suara Papanya Ayana.
“Terima
kasih Za udah mau jadi sahabat terbaik ku selama aku disini, Aku Sayang Kamu”
kata Ayana sambil mencium pipiku dan berlari kearah mobilnya.
Kenangan
ini sulit untuk dilupakan, karena kamu telah membuat hariku penuh warna.
Kau
BIDADARIku yang TAK BERSAYAP
Fanfict
by :: @Maxim_1703
Jika
ada kesamaan cerita, alur, latar belakang, maupun tokoh. Mohon maaf. :)
jiahhh alah ketularan typonya ayana tuh bisa jadi bias, agak jadi aak, sampai jadi samapi, trus ceritanya hampir sama kayak yang lain MENSTARTER MOTOR.. tapi salut deh (h)
ReplyDelete