Pages

Monday, June 17, 2013

JKT48 Novel Fan Fiction (Part 8) (Created by admin #AZR)

JKT48 Novel Fan Fiction Part 8

  



                “Barusan Kinal telphone saya dan memberitahu bahwa Melody telah diculik saat mereka berada disuatu restoran yang ada di Jepang saat ini”. Ucap manajer JKT48 tersebut dengan lemas nya.
Seketika member JKT48 pun terkejut dan shock setelah mendengar perkataan manajer JKT48 barusan, bahkan ada beberapa member yang terlihat menangis.
“Bukannya teh Melody masih sakit dan masih dirawat dirumah sakit di Indonesia?!”. Balas Nabilah sembari menangis karena orang yang dianggap kakak nya sendiri itu kini tengah dalam bahaya.
Manajer JKT48 pun menjelaskan bahwa Melody,Kinal,dan Frieska sengaja diberangkatkan secara diam-diam agar memberi surprise pada mereka yang berada di Jepang saat itu. Semua memberpun terharu setelah mendengar penjelasan manajer JKT48 tadi, betapa kuat nya tekat seorang Melody untuk tetap berangkat ke Jepang guna menggapai sukses bersama mereka walaupun keadaannya yang tidak memungkinkan saat itu.
“Ya sudah lebih baik kita kembali kehotel untuk menyusul Kinal!”. Ucap Stella dengan tegasnya.
Bis pun melaju dengan cepat nya kembali ke hotel guna menyusul Kinal dan Frieska yang saat itu tengah menunggu mereka untuk menyelamatkan Melody bersama-sama.

 
***


                Sorot lampu kecil yang berada tepat diatas tubuhnya saat itu berhasil membangunkan Melody yang tengah terikat tak berdaya.
Zakky pun datang menghampiri Melody dengan membawakan sebungkus nasi yang ada ditangannya.
“Zakky aku dimana, kok aku diikat kayak gini ?!”. Ucap Melody bertanya dengan keras nya pada Zakky sembari meronta-ronta agar terlepas dari ikatannya.
Zakky pun mencoba menenangkan orang yang di sayanginya tersebut dengan membelai halus rambut Melody saat itu.
“Tenang mel, gua disini cuman buat menyelamatkan lu doang. Kamu tau yang culik kamu siapa? Dia itu Toni!”. Balas Zakky mencoba menenangkan Melody dengan penjelasannya.
Ya! Melody telah diculik oleh Toni,teman satu kelas nya dulu saat di SMA. Toni dulu sangat menginginkan Melody untuk menjadi pendamping hidup nya,tetapi Melody tak mau sama sekali dan menolaknya. Semua itu membuat rasa dendam berkobar-kobar dihati Toni dan akhir nya dia pun sengaja menculik Melody untuk membalaskan dendamnya itu.
Zakky pun mengetahui niat jahat Toni untuk menculik Melody,karena itu dia bersekongkol dengan Toni agar dia bisa menyelamatkan Melody nantinya.
“Aa...apa benar ky?”. Jawab Melody dengan gemetaran karena ketakutan yang mendera dirinya.
Zakky pun hanya mengangguk sembari membuka bungkusan makanan yang dibawanya saat itu.
“Lebih baik kamu makan dulu,nanti kamu sakit. Aku suapin yaa”. Ucap Zakky sembari menyodorkan nasi putih itu kemulut Melody.
Melody pun makan dengan lahapnya dan mereka pun masih sempat berbicang-bincang tentang masalah kehidupannya saat mereka berpisah dulu.
“Kamu setelah lulus dari SMA dulu langsung pindah ke Jepang ya ky? Terus kamu ngapain disini?”. Tanya Melody pada Zakky sembari mengunyah makanan yang masih ada dimulutnya.
“Masih makan masih sempet-sempetnya ngomong nanti keselek loh,iya aku langsung ke Jepang disini aku kerja disebuah restoran cepat saji”. Balas Zakky sembari membersihkan mulut Melody yang sedikit belepotan itu dengan tisu.
Tatapan mereka pun bertabrakan dan keadaan pun hening sesaat.
Wajah mereka saling mendekat sedikit demi sedikit,hingga akhir nya. . . .
“Brakkk”. Suara pintu terbuka mengejutkan mereka berdua dan langsung menjauh satu sama lain.
Toni masuk kedalam ruangan itu.
“Sudah selesai makannya manis?”. Ucap Toni dengan wajah memuakkan sembari mengelus-elus pipi Melody saat itu.
Melody pun hanya menampakkan wajah kekesalannya sembari mencoba menjauhkan wajahnya dari tangan Toni.
“Zakky! Cepat lepaskan ikatan ditangannya dan tinggalkan kami berdua!”. Ucap Toni dengan tegasnya menyuruh Zakky.
Melody pun langsung ketakutan bukan kepalang saat mendengar ucapan Toni barusan,dia pasti tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Saat Zakky melepaskan ikatan ditangannya pun, Melody masih sempat berbisik pada Zakky.
“Ky,tolong selamatkan aku. Aku ga mau kayak begini”. Ucap Melody dengan halusnya memohon pada Zakky agar dia menyelamatkannya saat itu juga.
Zakky pun hanya terdiam dan berpikir,bagaimana bisa dia berkelahi dengan Toni sedangkan badannya jauh lebih kecil dari Toni.
Melody pun menangis seketika saat Zakky telah keluar meninggalkan diri nya sendirian bersama Toni diruangan yang remang-remang saat itu.
“Jangan coba-coba mendekat!”. Teriak Melody saat melihat Toni hendak berjalan dengan santainya mendekati Melody yang terlihat tak berdaya disudut ruangan itu.
“Kamu mau apa hah? Sekarang tinggal kita berdua loh hahaha”. Balas Toni dengan wajahnya yang menyeramkan sembari tertawa terbahak-bahak.
Brakkk... suara pintu terbuka terdengar dengan kerasnya.
“Sialan apa lagi sih! Ganggu aja!”. Ucap Toni dengan geram nya pada Zakky yang mengganggunya.
Sementara Melody terlihat menangis dengan keras nya saat itu.
“Bos gawat! Ada polisi di depan!”. Jawab Zakky dengan panik nya.
Melody pun bernafas lega setelah mendapati Zakky yang tengah berpura-pura itu guna menyelamatkan dirinya.
“Mana! ! !”. Ucap Toni dengan marahnya sembari berjalan ke lantai bawah dengan membawa tembakan di tangannya.
Sementara Toni turun ke bawah Melody pun berlari memeluk Zakky yang sudah berada didepan pintu saat itu,dia peluk tubuh Zakky layaknya mencari perlindungan yang aman.
“Ky bawa aku keluar dari sini ky,aku takut banget!”. Ucap Melody dengan gemetaran sembari menarik tangan Zakky untuk menjauh dari situ.
Zakky dan Melody pun bergegas kelantai bawah. Namun tak semudah itu,sudah ada Toni yang tengah berjalan mondar mandir di depan pintu gedung tua itu.
“Duh ga ada pintu lain ya ky ?!”. Tanya Melody yang sedang berada dibelakang Zakky saat itu.
Zakky pun tak menjawab tetapi langsung menarik tangan Melody untuk kembali ke atas karena saat itu Toni terlihat hendak masuk ke dalam gedung lagi.
“Drappp...drappp...drappp...” suara langkah kaki berlari yang diiringi dengan suara terengah-engah membuat Melody tak tahan lagi untuk terus berlari menyusuri tangga yang melingkar itu.
“Ayo Mel,kamu harus kuat!”. Teriak Zakky dengan keras nya pada Melody yang tengah terduduk dianak tangga karena lelah yang mendera tubuhnya saat itu.
Pandangan Melody berubah seketika menjadi kabur dan menghitam,Melody pun pingsan.
Zakky pun dengan sigap langsung menggendong Melody yang tengah pingsan saat itu dan langsung berjalan menaiki tangga lagi sementara itu Toni terus mengejar Zakky dan Melody yang saat itu tengah berusaha kabur darinya.
“Woiii Zakky lo udah khianatin gua,gua tau lu ada di atas dan berusaha buat nyelametin tu cewek. Awas lo!”. Teriak Toni dengan kerasnya meluapkan kekesalan setelah dikhianati mentah2 oleh Zakky,dia pun berlari menaiki tangga dengan pistol yang ada di tangan kanannya.
“Hah...hahh..hahh..”. Dengan nafas yang tersenggal-senggal Zakky dan Melody pun tiba di atas gedung yang dipenuhi dengan barang-barang bekas seperti mobil,lemari,meja,kursi,dll.
Zakky pun membawa tubuh Melody yang tengah pingsan itu untuk sembunyi didalam lemari baju yang cukup besar itu,setelah bersembunyi Zakky pun hanya bisa pasrah,karena dia tidak punya keberanian untuk melawan karena tubuhnya yang beda jauh dengan Toni.
“Woiii Zakky gua tau lu ada di sini,percuma lo sembunyi dari gua!”. Teriak Toni dengan keras nya sembari menampar meja bekas yang ada diatas gedung itu.
Angin pun bertiup dengan kencangnya diatas gedung waktu itu seakan alam marah akan sifat Toni yang tidak terpuji itu.
Melody pun siuman setelah mendengar teriakan keras dari Toni barusan,ketakutan pun kembali melanda dirinya.
“Ky,gimana ini dia sudah mendekat!”. Bisik Melody dengan ketakutan sembari memeluk lengan Zakky.
Toni pun terlihat berjalan menuju kearah lemari tempat persembunyian Zakky dan Melody saat itu dengan berjalan mengendap-ngendap.
Sementara itu Zakky pun tengah bersiap diri untuk menerjang Toni,ketika Toni telah sampai di depan pintu lemari itu Zakky pun dengan sigap langsung menendang pintu lemari itu yang mengakibatkan Toni jatuh terpental. Zakky dan Melody pun memanfaatkan kesempatan emas itu untuk kabur kebawah gedung guna keluar dari gedung tua itu.
“Woiii jangan lari lo Zak!”. Teriak Toni dengan geram nya sembari bangkit dan mengejar Zakky kembali.
Pintu keluar dari gedung itu pun terkunci,sementara itu Toni masih berada diatas dan tengah berlari kebawah.
Mereka pun melihat sebuah lubang yang kecil diatas pintu gedung itu yang menghubungkan keluar gedung tapi masih nampak mampu dilewati oleh Melody.
“Mel cepat naik ke atas bahu aku!”. Ucap Zakky dengan tegas nya sembari berjongkong dihadapan Melody.
Melody pun tak mengerti dan hanya menuruti saja. Melody pun sudah berdiri diatas bahu Zakky sembari berpegangan pada dinding-dinding gedung tua itu.
“Mel kamu lihat lubang kecil itu ga,kamu keluar lewat situ terus kamu cari bantuan. Cepat!”. Ucap Zakky menyuruh Melody yang saat itu tengah berdiri diatas bahunya.
“Gimana dengan kamu ?!”. Jawab Melody sembari menitikkan sedikit air matanya.
Zakky pun hanya diam dan memandang Melody.
“Semua ini sebagai pembuktian bahwa aku masih sayang kamu Mel”. Balas Zakky tersenyum dengan sedikit air mata yang menggenang dimatanya.
Melody pun menangis dan langsung keluar dari gedung itu melewati lubang kecil tersebut,dia pun langsung mencari bantuan.
“Srekkk...”. Suara langkah kaki yang berhenti berlari yang menandakan Toni sudah tepat berada di depan Zakky.
“Hahaha ga bisa keluar ya? Kan kunci nya ada di gue”. Ucap Toni sembari memperlihatkan kunci yang menggantung di tangannya.
“Ga papa kok,yang penting Melody sudah keluar dari neraka ini”. Balas Zakky sembari tersenyum kecut.
Wajah Toni pun berubah menjadi bingung.
“Mana Melody!”. Teriak Toni dengan kerasnya.
Zakky pun mulai memberanikan dirinya untuk melawan demi Melody.
“Ehh udah dibilang dia udah keluar kata gue”. Ucap Zakky dengan santai nya mencoba meremehkan Toni.
Toni pun geram dan langsung menerjang tubuh Zakky dengan tamparan kerasnya.
Zakky pun dipukuli habis-habisan oleh Toni yang terlihat seperti kesetanan itu,tanpa ampun dia hajar terus tubuh kecil Zakky yang terlihat tak berdaya waktu itu.
Sungguh memilukan Zakky sudah babak belur demi menyelamatkan Melody saat itu,setelah puas Toni pun masih berkeinginan untuk mengejar Melody.
“Rasain lo! Sekarang gue bakal ngejar tu cewek kampungan,itu cewek lo kan? Bentar lagi juga bakal jadi punya gua Wahahaha”. Ucap Toni menghina Melody didepan Zakky sembari hendak membuka pintu gedung tua itu dengan kunci yang ada di tangannya.
Zakky yang babak belur itu pun masih sempat mendengar Toni yang telah menghina orang yang disayangi nya itu. Dengan emosi yang meluap-luap Zakky pun bangkit dan langsung menerjang tubuh Toni,dia pun membalas menampar wajah Toni yang hitam legam itu, Zakky tak menyadari entah dari mana datangnya kekuatan itu sehingga dia bisa sekuat itu untuk melawan Toni.
Pergulatan pun tak terelakkan lagi,Zakky dan Toni terlihat saling balas menampar satu sama lain.
Toni pun tak menyangka sebegitu kuat nya Zakky sampai-sampai setelah dipukuli barusan dia masih bisa bertahan bahkan membalas,mungkin ini kesalahan terbesarnya karena menghina Melody didepan Zakky tadi.
Tapi kekuatan Toni tak dapat dipungkiri lagi Zakky pun kalah dalam perkelahian sengit tadi dia jatuh pingsan dihadapan Toni yang terlihat babak belur juga waktu itu.
“Tuiiittt....tuiiittt...tuiittt...”. Suara sirene beberapa mobil polisi datang kegedung tua itu dan langsung mengepung.
Toni pun kalang kabut memikirkan bagaimana nasib nya bila tertangkap nanti.
“Brakkk... pintu pun dibuka dari luar oleh sosok seseorang. Sosok gadis pendek nan cantik terlihat sudah berada di depan pintu itu beserta para polisi yang tengah bersiaga di belakangnya. Semua member JKT48 pun turut ikut menyelamatkan Melody dan Zakky.
“Toni... tolong menyerahlah,aku mohon”. Ucap Melody pada Toni sembari meneteskan sedikit air matanya setelah melihat tubuh Zakky yang pingsan itu tengah terkapar disebelah Toni yang juga terlihat babak belur waktu itu.
Toni yang berdiri sempoyongan itu pun berjongkok didepan tubuh Zakky yang terkapar itu,sambil tersenyum kecut dia pun berkata.
“Menyerah? Aku yang dulu mencintaimu dengan tulus kenapa kau campakkan begitu saja? Beri aku penjelasan!”. Teriak Toni yang langsung disambung dengan tembakan tepat di atas badan Zakky.
Melody pun menangis histeris saat mendengar bunyi tembakan itu,tapi untung nya Toni masih belum menembak tubuh Zakky tapi hanya memberi peringatan saja.
“Aku belum bisa menerima kamu karena sikap mu ini”. Balas Melody datar.
Toni pun terdiam saat mendengar penjelasan Melody tadi,beberapa detik kemudian dia menangis sembari tertawa seperti orang gila.
“Jadi hanya begitu penjelasan mu? Baik lah,selamat tinggal!”. Ucap Toni yang langsung mengarahkan pistol nya ke tubuh Zakky.
“Dorrr...!!! Melody pun langsung menangis kencang begitu pula member JKT48 yang terlihat menangis saat melihat dada Zakky yang mengeluarkan darah begitu banyak nya saat itu akibat tembakan yang dihasilkan oleh pistol yang digunakan Toni.
Beberapa detik kemudian terdengar tembakan pistol lagi.
Ya,Toni menembak kepala nya sendiri dengan pistol yang ada ditangannya sendiri.
Toni jatuh terkapar disebelah Zakky dengan luka dikepalanya yang menganga lebar serta mengeluarkan darah begitu banyaknya,begitu pula tubuh Zakky sehingga disekeliling mereka saat itu menjadi genangan darah.
Saat azal menjemputnya Toni masih sempat menghadap ke arah Zakky sembari tersenyum dan beberapa detik kemudian dia meninggal. Zakky yang masih meringis menahan peluru yang bersarang di dada nya pun bingung melihat tingkah laku Toni yang senyum kepadanya tadi. Tak lama kemudian pandangannya pun menghitam.

Bersambung ke 
JKT48 Novel Fan Fiction (Part 9) (Created by admin #AZR)

Wednesday, June 12, 2013

JKT48 Novel Fan Fiction (Part 7) (Created by admin #AZR)

JKT48 Novel Fan Fiction (Part 7)



        “Ahh... kenyang!” Ucap Frieska sembari membersihkan bibir nya yang belepotan waktu itu dengan tisu.
Tapi Kinal waktu itu tampak tak menghabiskan makanannya,tapi dia malah sibuk dengan HP nya.
“Nal,kenapa sih kok gelisah banget? Habisin dulu gih makanannya.” Ucap Frieska sembari mendekati Kinal yang waktu itu terlihat mondar mandir di depan pintu restoran tersebut.
“Jelas lah gelisah! Emang kamu ga sadar ya dari tadi Melody ga balik-balik tau,udah hampir satu jam loh ini!” Ucap Kinal dengan nada khawatir nya sembari terus menelpon Melody menggunakan HP nya.
Frieska pun tersentak kaget ketika baru menyadari kakak nya telah hilang satu jam lama nya, Frieska pun langsung lemas setelah menyadari semua itu.
“M. . mungkin kakak sedang jalan-jalan kali nal ?” Balas Frieska dengan terbata-bata karena khawatir akan keadaan kakaknya saat itu.
Kinal pun menatap Frieska dengan sorot tajam.
“Kalaupun dia cuman jalan-jalan setidak nya dia ngasih kabar lewat telpon,tapi udah beberapa kali aku coba telpon malah ga di angkat. Pasti ada sesuatu yang terjadi sama dia ini Fries”. Jawab Kinal sembari berjalan ke arah kasir untuk membayar makanan yang mereka beli tadi.
Mereka pun keluar dari restoran tersebut dan memutuskan untuk mencari Melody dengan berkeliling di sekitar restoran tersebut.
“Apa kah bapak melihat perempuan ini sekitar sejam yang lalu ?” Tanya Frieska kepada seorang lelaki menggunakan topi dikepalanya tersebut sembari memperlihatkan foto Melody di handphone nya.
Lelaki tersebut menggeleng dan langsung pergi meninggalkannya.
Kinal pun mendekati Frieska.
“Fries kamu lihat ekspresi wajah lelaki itu tadi ga? Dia terlihat gugup ketika kamu perlihatkan foto Melody barusan” Ucap Kinal sembari memandang lelaki misterius itu tengah berjalan menjauh dari mereka.
Frieska pun bingung mendengar perkataan Kinal barusan.
“Memang kenapa?” Jawab Frieska dengan mimik bertanya-tanya pada Kinal.
Kinal pun tak menjawab tapi langsung menarik tangan Frieska untuk membuntuti lelaki tersebut secara diam-diam.
Frieska pun hanya diam dan mengikuti langkah Kinal dari belakang sembari mengendap-ngendap agar tak ketahuan lelaki tersebut.
Setelah beberapa lama nya mereka mengikuti lelaki misterius itu tibalah mereka disuatu gedung tua yang sangat sepi dan terlihat angker tersebut,lelaki misterius itu pun masuk ke gedung tersebut.
Kinal pun memberi kode pada Frieska agar mengikutinya untuk masuk ke dalam gedung tersebut.
“Kinal jangan,bahaya nal!”. Bisik Frieska pada Kinal mencegah agar Kinal tak nekat masuk kedalam gedung tua tersebut.
Kinal pun menghiraukan perkataan Frieska tadi dan nekat masuk kedalam gedung tua tersebut guna memastikan apakah Melody ada disana atau tidak.
Setelah sekian lama nya mengikuti lelaki misterius tersebut akhir nya lelaki itu masuk kedalam salah satu ruangan yang ada di gedung tua itu.
Lelaki misterius tersebut pun terlihat tengah berbicara pada seseorang didalam sebuah ruangan tersebut sembari mengasihkan sesuatu kepada seseorang itu.
Kinal dan Frieska pun terkejut bukan kepalang saat melihat Melody terikat tak berdaya di ruangan tersebut dengan seseorang lainnya yang terlihat menjaga nya agar tak kabur.
Frieska pun dengan tergesa-gesa hendak berlari masuk kedalam ruangan tersebut.
“Jangan bahaya!”. Bisik Kinal pada Frieska mencegahnya agar dia tak melakukan tindakan yang ceroboh.
“Tapi itu kakakku nal,dia dalam bahaya!” Jawab Frieska sembari terus meronta agar Kinal melepaskan dirinya guna menolong kakaknya yang dalam bahaya saat itu.
“Kamu harus tenang! Kalau kita gegabah kita pasti akan celaka,lebih baik kita ke hotel dulu untuk memberi tahu yang lainnya. Yang pentingkan kita sudah tahu keberadaan Melody”. Balas Kinal mencoba menenangkan Frieska yang saat itu terlihat panik bukan main.
Frieska pun mulai tenang saat mendengar penjelasan Kinal tadi,dia pun mencoba mengalah.
“Ayo sekarang kita keluar dulu sebelum kita ketahuan,nanti kita lapor polisi”. Ucap Kinal sembari menarik tangan Frieska agar keluar dari gedung tua tersebut.
Frieska pun dengan lemas mengikuti Kinal keluar gedung tua tersebut.
“Tunggu aku kak,aku akan menyelamatkan mu nanti. Allah pasti melindungi mu kak”. Ucap Frieska dalam hati sembari meninggalkan Melody yang diculik saat itu.

                                                                                   ***



                Akhir nya pembagian kelompok pun di mulai,masing-masing sudah menemukan pasangannya untuk masuk ke dalam wahana hantu tersebut.
“Terakhir, Ayana dengan Cindy!”. Teriak salah seorang staff JKT48 yang memandu member saat berada di Jepang tersebut.
Ayana dan Cindy pun terkejut dan langsung memprotes.
“Ehh tapi kan kami sama-sama penakut, kok tega sih om sama kami”. Ucap Cindy memelas karena ketakutan yang melanda diri nya.
Namun tak ada ampun bagi mereka berdua,kali ini staff dan member JKT48 telah bertekad hendak mentroll kembali mereka berdua hahaha.
“Ga ada tapi-tapian yaaa,harus di laksanakan. Ini perintah loh”. Sambung Stella dengan nada menakutkan yang langsung membuat mental Ayana dan Cindy menciut.
Memberpun secara berpasangan silih berganti untuk masuk ke wahana hantu tersebut. Banyak sekali komentar yang terucap dari mulut mereka setelah keluar dari rumah hantu tersebut, termasuk Nabilah dan Shania.
“Duh kak serem banget sumpah deh beda banget sama hantu yang di Indonesia!”. Ucap Nabilah terhadap Ve dengan gemetaran dan bajunya yang terlihat sudah basah kuyup karena keringat.
Cindy pun mendengar percakapan mereka tadi karena dia duduk di sebelah Ve waktu itu.
“Ay, kayak nya serem banget deh,coba kamu liat Nabilah udah kayak orang mandi keringat gitu”. Bisik Ayana terhadap Cindy dengan gemetaran.
Namun Ayana tak merespons sama sekali, Cindy pun berpikir “Kok dia diem aja ya? Apa dia sudah ga takut lagi?” Ucap Cindy dalam hati.
Cindy pun berpaling menatap Ayana,dan sudah di duga Ayana tertidur lagi!
“Ayanaaaa...kok lagi takut sempet-sempet nya tidur sih ?!” Ucap Cindy kesal karena perkataannya tadi tidak di tanggapi nya sama sekali.
Ayana pun dengan reflex langsung bangun. “Ciat! Mana hantu nya Cin sini aku pukul!” Ucap Ayana dengan rasa percaya diri nya sembari memasang kuda-kuda siap berkelahi.
Keadaan pun hening seketika saat Ayana berteriak tadi dan langsung di sambut gelak tawa dari Cindy,Ve,Nabilah,dan Shania.
“Wahahahaha, Ay kamu sebegitu takut nya ya sampai-sampai mengigau” Ucap Shania mentroll Ayana,sementara Cindy,Ve,dan Nabilah pun hanya tertawa terbahak-bahak.
Ayana pun hanya bisa terdiam dengan muka yang memerah karena malu.
Tak beberapa saat Sendy dan Stella pun keluar dari wahana hantu tersebut dengan wajah santai nya.
Cindy dan Ayana pun tercengang melihat keberanian dari Sendy dan Stella.
“Kak kok ga ada ekspresi ketakutannya sama sekali sih kak?” Ucap Ayana pada Sendy dengan mimik bertanya-tanya.
“Ngapain musti takut dek? Kan cuman boong”an doang hantu nya. Ya gak Stel?” Balas Sendy pada Ayana sembari menyenggol lengan Stella.
Stella pun hanya mengiyakan. “Iya dong, kalian harus percaya diri,ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan buat kalian,semangat!” Ucap Stella menyemangati Ayana dan Cindy.
Seketika semangat Ayana dan Cindy pun berkobar-kobar karena disemangati oleh Stella tadi.
“Ayo Cin kita harus berani,semangat!”. Teriak Ayana sembari berjalan ke depan pintu wahana hantu itu dengan gaya pemberani nya.
Cindy pun langsung ikut semangat dan mengikuti Ayana berjalan menuju pintu masuk wahana tersebut.
Dengan santai nya Ayana bertanya pada salah satu staff JKT48 yang tengah duduk didepan pintu masuk wahana hantu tersebut.
“Om kita berdua kapan masuknya nih? Udah ga sabar lagi tau”. Ucap Ayana dengan gaya pemberani nya.
“Iya om! Masa lama banget sih, kalau kami sih pasti berani kan ini cuman hantu boongan doang. Ya gak Ay?”. Sambung Cindy sembari menyenggol lengan Ayana.
Ayana pun hanya mengangguk.
Staff JKT48 pun tersenyum melihat tingkah lucu mereka dan mencoba mengerjai mereka berdua.
“Ehh kata siapa ini cuman rumah hantu boongan? Asal kalian tau ya,wahana ini dulu nya adalah rumah salah seorang saudagar kaya raya yang dibunuh secara tragis oleh perampok”.
Seketika mental Ayana dan Cindy pun berubah 360 derajat saat mendengar penjelasan dari staff JKT48 tersebut.
“Ehh apa benar om?”. Tanya Cindy dengan wajah ketakutannya kembali.
Staff JKT48 pun mengangguk.
“Dan parahnya lagi arwah saudagar kaya raya itu sering menggangu pengunjung dengan berbagai macam cara. Jadi kalian harus hati-hati ya”. Sambung Staff JKT48 tersebut dengan wajah serius nya padahal dalam hati sedang tertawa karena melihat ekspresi ketakutan dari mereka berdua saat itu.
Ayana dan Cindy pun menjadi ketakutan kembali saat itu.
Tak beberapa lama tibalah giliran mereka berdua untuk masuk ke wahana hantu tersebut.
“Goodluck ya,ingat hati-hati didalam”. Ucap Staff JKT48 tersebut mentroll kembali Ayana dan Cindy.
Akhir nya mereka pun telah masuk kedalam rumah hantu tersebut dan petualangan mereka pun dimulai dari situ.
Saat beberapa meter pertama mereka telah dikejutkan oleh sebuah kepala yang terlihat berlumuran darah jatuh dari atas mereka.
“Jrennngggg!”. Efek musik yang berpadu dengan jatuhnya kepala hantu tersebut berhasil membuat Ayana dan Cindy lari tunggang langgang.
“Lariiiii!”. Teriak Cindy sembari menarik tangan Ayana agar menjauh dari situ.
Setelah berlari cukup jauh mereka pun mencoba menenangkan diri sambil mencek dimana keberadaan mereka saat itu.
Ternyata saat itu mereka telah tiba di level berikutnya, yaitu rumah kaca yang membuat tersesat.
Mereka pun memasuki level berikutnya itu.
“Cin aku ternyata cantik juga ya kalo lagi takut hehe”. Ucap Ayana bercanda sembari melihat wajah nya dari salah satu kaca tersebut.
“Jrennnggg!” Efek suara kembali terdengar yang disertai dengan munculnya wajah hantu-hantu yang seram dari kaca-kaca yang ada disekitar mereka saat itu.
Ayana yang saat itu tengah berkaca pun langsung terkejut bukan main saat melihat wajah hantu tersebut tepat hanya beberapa senti dari wajahnya.
Cindy pun langsung lari mencari jalan keluar saat itu dan dia pun berhasil keluar dari rumah kaca tersebut. Tetapi Ayana tidak,dia masih tersesat didalam rumah kaca yang masih menampilkan wajah-wajah hantu disetiap kacanya tersebut.
Ayana pun menangis seketika saat menyadari Cindy telah pergi duluan dan dia tidak tahu jalan keluar dari rumah kaca tersebut.
Ayana terduduk dan menangis dengan kerasnya agar Cindy mendengar tangisannya tersebut.
Tiba-tiba Cindy pun berlari menghampiri Ayana dan menjulurkan tangannya.
“Ayo kita keluar dari sini,kamu jangan menangis kita ga boleh cengeng!”. Ucap Cindy dengan semangatnya menyemangati Ayana yang saat itu mentalnya telah roboh.
Ayana pun mencoba mengumpulkan keberaniannya kembali dan dengan semangat mereka pun berhasil keluar dari rumah kaca tersebut.
Setelah kejadian itu mereka pun tampak tak takut lagi saat melewati level-level berikut nya.
Bahkan Ayana yang tadi terlihat ketakutan sekarang malah asik bercanda bersama Cindy.
Saat itu ada seseorang hantu dengan jas yang digunakannya tengah berdiri menghadang Ayana dan Cindy yang saat itu hendak melewati level berikutnya.
“Ehh ada om,kami mau lewat ya om. Om ganteng deh”. Ucap Ayana mentroll penampilan hantu tersebut,Cindy pun juga ikut mentertawakan hantu itu.
Seketika mata hantu tersebut menyala dan langsung membuat Ayana dan Cindy lari tunggang langgang karena hantu yang mengageti mereka tersebut.
Akhir nya setelah melewati beberapa rintangan mereka pun berhasil keluar dengan selamat.
“Yeaaayyy kita berhasil Ay!”. Teriak Cindy kegirangan sembari memeluk Ayana.
Ayana pun menangis terharu karena tak menyangka mereka berhasil melewati wahana tersebut dengan selamat.
Stella dan Ve pun datang menghampiri mereka berdua.
“Hahaha hebat deh kalian,by the way selamat ya atas keberhasilan kalian dalam menaklukkan penghuni rumah hantu ini”.
Ayana dan Cindy pun terlihat bangga saat dipuji Stella barusan.
“Iya dong kita kan sahabat sejati,ya gak Cin!”. Ucap Ayana sembari melihat Cindy.
“Yoi! Tos dulu dong”. Jawab Cindy dengan wajah bahagia yang berseri-seri saat itu.
Ve pun mentroll mereka berdua kembali.
“Iya sahabatan sih,saking kompak nya baju nya aja udah sama-sama basah kuyup ahahaha”. Ucap Ve yang langsung berlari dari mereka berdua.
“Kak Ve awas yaaa! ! !”. Balas mereka berdua sembari mengejar Ve.
Manajer JKT48 pun tertawa kecil saat melihat tingkah laku mereka saat itu.
“Saat-saat yang bahagia,aku pun ikut bahagia melihat kalian”. Ucap nya dalam hati.
Handphone nya pun berdering menandakan ada panggilan masuk.
“Ya halo dengan siapa?”. Ucap Manajer JKT48 tersebut memulai percakapannya.
Dia pun terdiam beberapa saat ketika mendengarkan penjelasan seseorang yang menelpon nya tersebut.
“Sebentar lagi kami akan kesana. . . .”. Ucap Manajer JKT48 tersebut mengakhiri percakapannya dengan seseorang tersebut.
Manajer JKT48 pun menyuruh salah satu staff JKT48 agar mengumpulkan member untuk pulang kembali ke hotel.
“Anak-anak ayo kita pulang,kalian cek barang-barang kalian masing-masing jangan sampai ada yang tertinggal!”. Teriak salah satu staff JKT48 tersebut.
Setelah member berkumpul semua nya Nabilah pun angkat bicara.
“Om kok sebentar banget sih jalan-jalannya? kita kan belum puas!”. Ucap Nabilah memelas pada Manajer JKT48 yang saat itu tengah duduk di kursi bis paling depan.
“Ada hal penting yang harus kita lakukan saat ini . . . .”. Ucap Manajer JKT48 tersebut menjelaskan kepada seluruh member yang tengah duduk pada tempat duduk nya masing-masing.
Member pun bertanya-tanya pada teman duduk mereka masing-masing mengenai apa yang di jelaskan Manajer JKT48 barusan.
“Emang nya masalah apa om?!”. Tanya Beby dengan ekspresi khawatir.
Manajer JKT48 pun menghela nafas nya untuk menjelaskan semuanya.
“Masalah nya adalah. . . .”

BERSAMBUNG ke JKT48 Novel Fan Fiction (Part 8) (Created by admin #AZR)