Pages

Friday, May 17, 2013

JKT48 Novel Fan Fiction (Part 6) (Created by Admin #AZR)


JKT48 Novel Fan Fiction (Part 6)


“Ahaha kaget yah kak ?” Ucap anak kecil tersebut.
“Kamu sama siapa ke sini ? Kok ga bilang-bilang dulu sih ?” Jawab Cindy bertanya-tanya pada adik nya itu.
Ya anak kecil itu adalah adik Cindy sendiri. Dia pergi bersama ayah dan ibu nya untuk mendukung Cindy di Jepang saat itu.
“Wahhh Cin itu ada ayah sama ibu kamu !” Ucap Ayana terkaget-kaget saat melihat kedua orang tua Cindy yang ditemani Ve berjalan menghampiri mereka saat itu.
Cindy pun langsung berlari ke arah orang tua nya itu,dengan berlinang air mata dia peluk ibu dan ayah nya.
“Ayah,ibu kok ke sini gak kasih kabar dulu sih ? Aku jadi bingung nih mau ngapain” Ucap Cindy menangis bahagia, karena tak percaya orang tua nya rela jauh-jauh berangkat menyusul nya hanya untuk mendukung diri nya.
“Kami juga tidak tahu nak. Kemarin malam tiba-tiba pihak JKT48 menelpon kami agar mau berangkat ke sini untuk mendukung mu” Jawab ibu nya pada Cindy yang saat itu tengah memeluk ibu nya tersebut.
Ternyata JOT telah mengetahui kalau Cindy bisa sedih tanpa orang tua nya di Jepang saat itu. JOT pun memahaminya dan dengan sengaja memberangkatkan orang tua nya untuk menyusul Cindy tanpa sepengetahuannya.
Cindy pun tak dapat berkata apa-apa lagi selain menangis bahagia.
“Aku gak bakal ngecewain orang tua ku,aku harus tunjukkan hasil kerja keras ku selama ini !” Ucap Cindy bertekad dalam hati.

***

Mata nya pun terbuka karena guncangan dari pesawat yang sedang di naiki nya tersebut yang langsung membuat Melody terbangun dari tidurnya.
“Sudah berapa lama aku tertidur Fries ?” Tanya Melody pada Frieska yang saat itu tengah asik mendengar kan musik dari iPod nya.
“Baru 1 jam doang kak masih lama nih kayak nya” Jawab Frieska sembari kembali menatap langit yang terbentang luas dari dalam pesawat.
Melody pun bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah toilet yang berada di bagian paling belakang pesawat.
Di dalam toilet dia pun merenung.
“Bagaimana bisa aku perform nanti ? Sedangkan keadaan kaki ku masih sakit sekali” Ucap Melody dalam hati sambil menatap gambar diri nya yang terpantul dari kaca toilet tersebut.
Ternyata Melody hanya berbohong pada Kinal dan Frieska dengan mengatakan kalau kaki nya sudah membaik agar mereka tak khawatir,padahal kaki nya masih sakit.
“Ahh masih ada waktu 2 hari lagi,semoga cepat pulih aja deh nih kaki” Ucap Melody kembali sembari memandang kaki nya yang terlihat membiru itu.
Melody pun kembali ke tempat duduk nya yang berada di samping Frieska dan Kinal.
Frieska pun terlihat tengah tertidur dengan headset yang masih menempel di telinga nya.
“Duh dasar anak ini” Ucap Melody dalam hati sembari mencopot headset tersebut dari telinga Frieska dan menutupi badan Frieska dengan selimut.
Sementara itu Kinal tengah terlihat asik memainkan games dari iPad nya. Karena bosan sudah tidur selama sejam tadi,Melody pun memutuskan untuk ikut bermain games dengan Kinal di iPad nya.
“Nal,main games yuk bosen nih” Ucap Melody sembari menghadap ke samping kiri nya
“Main apaan ? Kamu aja main sendiri,aku lagi asik main games ini nih” Jawab Kinal sembari mengasih lihatkan games yang sedang dimainkannya di iPad.
Karena bingung mau ngapain Melody pun memutuskan untuk mendengarkan lagu dari iPad nya tersebut.

Suatu tempat kita berdua mungkin kan bertemu lagi...
Karena di tempat kenangan terlalu banyak orang-orang...
Cinta itu jejak pesawat...
Satu gores luas nya tipis...

Lagu ini lah yang paling sering dia dengarkan ketika dia sedang dalam perasaan senang mau pun sedih,lagu ini adalah lagu yang paling mengingatkan dia akan sosok lelaki yang dia sayangi itu.
Namun mereka terpaksa untuk berpisah sementara karena keharusan Melody yang tak boleh memiliki orang spesial selama dia berkarir di JKT48.
“Aku kangen kamu...” Ucap Melody sembari mengeluarkan sedikit air matanya sambil menatap langit yang tampak indah di hiasi sinar matahari dari dalam pesawat.

***

Pagi itu bis telah menunggu rombongan JKT48 di depan hotel mereka. Tujuan mereka hari ini adalah pergi ke AKB48’s Cafe&Shop.
Dengan tergopoh-gopoh karena terlambat naik bis, Nabilah berlari keluar hotel dengan menggunakan jaket tebal,kacamata,dan tas selempang yang menggantung di bahu nya.
“Dasar kamu nab,mandi kok lama banget” Ucap Shania yang saat itu tengah duduk didalam bis saat melihat Nabilah baru masuk bis.
“Biarin aja hehehe” Balas Nabilah sembari ikut duduk di samping Shania.
Akhir nya semua member pun telah di dalam bis semua dan mereka pun melakukan perjalanan ke AKB48 Cafe&Shop yang terkenal itu.
Di dalam bis tampak member saling bercanda dan bermain. Bahkan Ayana dan Cindy pun tampak bermain kartu remi.
“Kalau kalah coret pakai ini yah !” Ucap Ayana sembari menunjukkan bedak yang ada di tangan kanannya pada Cindy.
Cindy pun tampak beberapa kali memenangkan permainan begitu juga Ayana,sehingga wajah mereka pun terlihat sangat belepotan karena bedak pagi itu.
“Ahahaha wajah Ayana jelek” Ucap Cindy mengejek Ayana yang saat itu sudah belepotan bedak
Ayana pun tak terima dan membalas
“Wajah kamu juga jelek,kayak badut ahahaha” Balas Ayana sembari menambahkan bedak tersebut ke wajah Cindy.
Semua member yang berada di dalam bis pun tertawa bersama melihat tingkah lucu Ayana dan Cindy saat itu.
Bis yang di tumpangi mereka pun akhir nya telah tiba di AKB48 cafe&shop mereka pun turun dari bis.
Mereka pun terkejut karena ternyata sudah ada beberapa member dari AKB48 yang dengan sengaja telah menunggu mereka di dalam cafe tersebut.
Member JKT48 pun masuk ke cafe AKB48 tersebut yang langsung disambut ramah oleh Takamina san.
“Selamat siang ! Mari kita makan bersama” Ucap Takamina dalam bahasa Jepang sembari menyuruh mereka duduk di tempat yang telah disediakan.
Semua member JKT48 dan beberapa member AKB48 pun telah duduk di meja yang memanjang itu,mereka tampak asik berbicara dan bercanda satu sama lain selagi menunggu hidangan untuk mereka.
Tak beberapa lama hidangan mereka pun telah sampai di meja mereka masing-masing,semua tampak antusias melihat hidangan di depan mereka kecuali Nabilah.
“Apaan nih ? Kok ga di rebus ato di goreng sih cumi nya ?” Ucap Nabilah saat melihat cumi-cumi yang masih segar tanpa di masak terlebih dahulu itu.
Semua member pun tampak tertawa melihat tingkah lugu dari Nabilah,Nabilah pun hanya memandang semua member dengan mimik bertanya-tanya.
“Itu emang makanan khas di sini nab,coba aja deh nanti juga terbiasa kok” Ucap Sendy sembari tersenyum pada Nabilah yang saat itu tengah duduk di samping nya.
Nabilah pun tetap tidak memakan hidangan itu dan lebih memilih makan roti yang di bawanya dari hotel tadi.
Melihat hidangan yang tak dimakan Nabilah,Ayana pun langsung antusias melihat kondisi tersebut.
“Nab makanannya buat aku aja ya !” Ucap Ayana dengan semangat nya sembari mengambil makanan tersebut dengan tergesa-gesa. Mungkin takut makanan itu di ambil lebih dahulu oleh teman-temannya.
Semua member pun tampak menikmati makanan tersebut.

Tak beberapa lama semua member pun sudah selesai makan di pagi hari itu,rencana mereka selanjut nya adalah pergi ke rumah hantu yang terkenal di Jepang sana.
Terlihat sangat jelas ekspresi ketakutan di raut wajah Ayana,Cindy,Nabilah,dan Shanju saat mengetahui schedule mereka selanjut nya saat itu.
“Ehh kata nya rumah hantu yang kali ini bakal kita kunjungi emang bener” ada hantu asli nya yah ?” Ucap Stella menakut-nakuti mereka dengan wajah serius nya.
Ketakutan mereka berempat pun semakin memuncak saat mendengar perkataan Stella barusan.
Di perjalanan menuju wahana tersebut para member terlihat asik menikmati pemandangan kota Tokyo dari dalam bis pagi itu,terkecuali mereka ber empat tadi.
Mereka tampak sibuk mempersiapkan mental dengan berbagai macam cara.
Ayana dengan mendengar lagu Heavy Rotation dan tampak menikmati alunan lagu tersebut dengan menggerak-gerakkan kepala nya. Padahal dalam hati nya dia gugup sekali karena bakal masuk ke wahana rumah hantu pagi itu.
“Ay kok santai-santai aja sih ? Ga takut yah kan sebentar lagi kita bakal masuk rumah hantu yang kata nya serem itu” Ucap Cindy dengan mimik ketakutan kepada Ayana yang saat itu tengah asik melihat jalanan dari kaca bis yang dia naiki pagi itu.
“Ngapain harus takut ? Santai aja dong kayak aku ahahaha” Balas Ayana sok-sokan pada Cindy,padahal dia juga takut waktu itu.
Ve pun ikut ngobrol dengan mereka dan mencoba mentroll Ayana.
“Ga takut yah dek ? Tapi kok keringetan tuh ? ahahaha” Ucap Ve sembari tertawa melihat Ayana yang saat itu mencoba berbohong pada Cindy tapi di gagal kan oleh nya.
Cindy pun langsung antusias mendengar perkataan Ve tadi dan ikut mentroll Ayana.
“Hahahahaha kalau takut bilang aja dong ay ! Kayak aku dong ngga takut” Ucap Cindy sembari menertawai Ayana yang saat itu menahan malu di wajah nya.
Dhike pun ikut nimbrung dan mencoba mentroll Cindy yang saat itu kelihatan tak ketakutan sama sekali.
“Ehh ga takut yah,arti ny nantangin dong ? Hati-hati loh nanti hantu nya marah sama kamu Cin” Ucap Dhike sembari menakut-nakuti Cindy dengan ekspresi serius nya.
Cindy pun langsung terkejut dan ketakutan.
“Se....Serius kak ?” Balas Cindy dengan terbata-bata karena ketakutan.
Ayana yang merasa mendapat kesempatan untuk balas dendan mentroll Cindy pun tak mau menyia-nyiakan kesempatannya kali itu.
“Hahahaha kamu juga takut Cin,jadi kita sama-sama takut dong yeaayy” Ayana berteriak dengan girang nya setelah mengetahui kalau bukan diri nya saja yang ketakutan karena hendak memasuki wahana hantu tersebut,tetapi Cindy juga.
Mereka berempat pun tertawa bersama sementara member lainnya hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka.

Akhir nya bis yang mereka tumpangi pun telah tiba di wahana hantu tersebut. Dengan perasaan takut seluruh member JKT48 pun turun dari bis dan berjalan menuju wahana itu.
Selagi staff JKT48 mengurus tiket untuk para member,para member pun terlihat duduk menunggu di kursi yang di sediakan wahana itu.
Nabilah pun memanfaatkan waktu luang tersebut untuk membeli boneka kelinci yang ada di samping nya saat itu.
“kelinci nya lucu kan Son ?!” Ucap Nabilah kepada Sonia sambil menunjukkan boneka yang dia beli tadi.
Sonia pun hanya tersenyum mendengar perkataan Nabilah tadi dan lebih memilih diam sembari menikmati coffe hangat yang ada di tangannya saat itu.
Staff JKT48 pun kembali ke rombongan dengan membawa tiket masuk ke wahana hantu tersebut untuk para member.
“Perhatian ! Kali ini kita tidak bisa masuk secara berombongan sekaligus,tapi maksimal hanya berempat setiap masuk nya” Ucap Staff JKT48 menerangkan member yang saat itu tengah berkumpul di depan wahana hantu itu.
“Namun untuk melatih mental kalian,kami akan membagi kalian menjadi 2 orang setiap kelompok nya” Sambung salah satu staff JKT48 itu.
Ayana pun langsung lemas mendengar perkataan staff JKT48 barusan dan langsung berbicara pada Cindy.
“Kita udah pasti bakal di troll mereka Cin” Ucap Ayana pada Cindy dengan gemetaran.
Cindy pun hanya diam menatap Ayana,mungkin karena ketakutan.

***

Sementara itu Kinal,Frieska,dan Melody pun sudah tiba di bandara Narita pagi itu dan langsung masuk taxi menuju ke hotel tempat dimana para member JKT48 menginap.
Di dalam perjalanan tampak Frieska berisik sekali karena ingin singgah dan makan di pinggir jalan saat itu juga,padahal Melody sudah menyuruh untuk menahan lapar nya tersebut dan lebih memilih makan pagi di hotel saja.
“Ya sudah deh kita makan,tapi sebentar aja ya” Ucap Melody sembari berbicara kepada supir taxi tersebut dengan bahasa Inggris agar berhenti sebentar untuk makan pagi di pinggiran jalan saat itu.
Mereka bertiga pun masuk ke salah satu restoran yang ada di pinggir jalan itu. Frieska pun dengan tidak sabaran langsung memesan makanan yang banyak.
“Jangan nafsuan ahh nanti ga abis mubazir loh” Ucap Melody menasehati adik kesayangannya itu.
Frieska pun mengalah dan lebih menaati kakak nya yang lebih dewasa dari nya itu.
Beberapa menit kemudian Kinal dan Frieska pun telah asik menikmati makanannya,terkecuali Melody. Melody tampak enggan makan karena dia ga suka makanan Jepang,dia lebih memilih untuk makan nasi Indonesia di hotel saja nantinya.
Saat itu tampak Melody melihat sekilas sosok lelaki yang dia sayangi selama ini sedang keluar dari restoran itu dengan topi yang menutupi matanya nya.
“Ahh apa aku cuman berhalusinasi saja ? Apa benar itu si dia ?” Ucap Melody bertanya-tanya dalam hati.
Karena penasaran akan sosok lelaki tersebut Melody pun mencoba mengejar lelaki itu.
Frieska dan Kinal pun tampak bingung melihat Melody yang saat itu tengah berjalan keluar restoran hendak pergi meninggalkan mereka tanpa mengasih tahu dahulu.
Sosok lelaki itu pun tampak mengetahui bahwa Melody telah mengikuti jejak nya. Karena itu dia pun berlari ke suatu tempat yang terlihat sunyi waktu itu.
Melody pun tetap mengejar lelaki yang dia sayangi tersebut dia pun tak menyadari bahwa tempat tersebut berbahaya untuk di datangi,apa lagi dia perempuan.
Lelaki tersebut pun berhenti berlari dan berdiam di tengah lapangan yang di kelilingi gedung-gedung tua itu.
Melody pun berjalan perlahan menghampiri nya dan berbicara.
“Apa kah itu kamu ?” Ucap Melody sembari hendak melepas topi yang menutupi wajah lelaki itu.
Dukkk !
Tampak seseorang dari belakang memukul pundak Melody yang langsung membuat diri nya pingsan seketika.
“Zakky ! Cepat bawa dia kedalam sebelum dilihat orang !” Ucap preman yang memukul Melody tadi kepada Zakky.
Melody pun diculik dan dibawa masuk ke dalam gedung tua tersebut oleh preman itu,Zakky pun tak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan perempuan yang disayangi nya tersebut.
“Melody maaf aku ga bisa menyelamatkan kamu” Ucap Zakky dalam hati saat menggendong Melody yang tengah pingsan masuk kedalam gedung tua itu.

Bersambung ke JKT48 Novel Fan Fiction (Part 7) (Created by admin #AZR)

Friday, May 10, 2013

Single Terbaru JKT48 "RIVER"


Kali ini saya akan berbagi tentang CD JKT48 terbaru yaitu CD "River",Cekidot !

Sama seperti album Heavy Rotation kemarin, CD RIVER terbagi atas 2 tipe yaitu CD versi Reguler dan versi Theater. Versi Reguler:
-Terdiri atas 4 lagu (River,Mirai no Kajitsu ,Sakura no Shiori dan Kimi ni Autabi Koi wo Suru)
-Terdapat DVD PV River, Making PV River dan behind the scene Mirai no Kajitsu -Dapet foto & kartu spesial untuk mobile content (JKT48 card battle games) -Bonus CD reguler yaitu dapet Special Photo dan Digital Card untuk mobile content IM3
-Harga = Rp.80.000,00 -
Penjualan CD River versi reguler akan dimulai pertengahan Mei ini di JKT48 theater & JKT48 official website, Rakuten, Nadatop,Gramedia, dan toko-toko musik lainnya

Versi Theater: -Terdiri atas 3 lagu (River, Mirai no Kajitsu, dan Sakura no Shiroi)
-Dapet tiket Handshake (Individual). Handshake rencananya akan dilaksanakan 1 juni di theater JKT48 -Bonus CD theater yaitu dapet kartu trump. Kartu trump itu Kartu remi ,isi nya antara Team J dan Team Trainee (Salah satu saja) -Harga = Rp.40.000,00 -

Penjualan CD River versi theater akan di jual mulai 11 Mei 2013 langsung di theater JKT48

*NB: Kalau Kalian Mau Handshake, Kalian Harus Beli CD Theater & Regular Semua Total 120 Ribu :D

Nah kira-kira itu saja yg dapat saya bagikan untuk kalian :D
Dan jangan lupa untuk membeli yang orginal nya,hargai usaha keras dari member JKT48 ! ^o^

Sunday, May 5, 2013

JKT48 Novel Fan Fiction (Part 5) (Created by Admin #AZR)


JKT48 Novel Fan Fiction (part 5)



           “siapa yang mau bunuh kamu ? orang pisau ini buat motong kue buat kamu kok” ucap sosok itu.
ayana pun bingung mendengar perkataan sosok tadi dan dengan penasaran dia pun sedikit demi sedikit membuka selimut yang menutupi nya saat itu.
Ayana pun terkejut setelah mengetahui sosok hantu yang membuat Ayana ketakutan tadi itu adalah Ve,jadi Ve sengaja mempersiapkan kejutan untuk ulang tahun Ayana kali ini bersama member JKT48 lainnya.
“Selamat ulang tahun Ayana !” Teriak semua member yang sudah berada di dalam kamar Ayana dan Cindy,Cindy pun terbangun dari tidur nya dan langsung ikut bergabung.
Semua member sudah berkumpul di kamar Ayana dengan menggunakan topi khas acara ulang tahun dan Stella pun membawakan kue ulang tahun untuk Ayana.
“Kena deh,siapa suruh ulang tahun jadi di kerjain gini deh” Ejek Stella terhadap Ayana yang saat itu masih terlihat bingung.
Kue yg di bawakan Stella pun sudah sampai di hadapan Ayana. Member sudah mulai menyanyikan lagu Namida Surprise dengan riang nya. Ayana pun saat itu masih takut karena melihat Ve yg masih menggunakan kostum hantu nya tersebut.
“Kak ganti dulu dong baju hantu nya,kalo gak di ganti aku gak mau niup lilinnya ahh” Ucap Ayana mengancam semua member.
Semua member pun tertawa termasuk Ve. Ve pun berjalan ke kamar mandi di kamar tersebut untuk mengganti baju.
Sembari menunggu Ve mengganti baju Nabilah pun bertanya pada Ayana yang saat itu tengah duduk di kasur.
“Gimana rasa nya kak di kerjain kak Ve ?” Ucap Nabilah mentroll Ayana yang saat itu masih terlihat ketakutan.
“Biasa aja kok” Balas Ayana berbohong.
Semua member pun tertawa mendengar perkataan Ayana tadi yang sudah jelas kebohongannya. Ayana pun hanya bisa tersipu malu.
Ve pun selesai berganti baju dan keluar dari kamar mandi,dia terlihat sangat cantik malam itu.
“Ayo tiup lilinnya dan jangan lupa harapannya yah” Ucap Ve sembari ikut duduk di sebelah Stella yang saat itu tengah memegang kue di hadapan Ayana.
Ayana pun berdoa agar konser nya bersama JKT48 nanti sukses walaupun tanpa Melody,Kinal,dan Frieska.
Fyuhhh lilin pun mati karena tiupan Ayana tadi yg langsung di sambut tepuk tangan dan keributan. Apa lagi Nabilah yang terlihat paling ribut waktu itu,acara ulang tahun Ayana pun berlangsung sangat meriah di kamar hotel nya malam itu.

***

            Sebelum matahari terbit Kinal sudah menjemput Melody dan Frieska. Pagi itu Kinal menggunakan sweater dan juga celana panjang nya.
Dengan koper yang ada di tangan kanannya Kinal pun mengetuk pintu rumah mereka.
“Tok...tok...tok assalamualaikum” Ucap Kinal di depan rumah Melody dan Frieska subuh itu.
Krekkk... Melody pun membukakan pintu dan menyuruh Kinal untuk menunggu di ruang tamu nya sementara mereka bersiap.
Akhir nya semua pun sudah siap,Melody, Frieska dan Kinal pun berpamitan kepada orang tua nya Melody dan Frieska. Tak lupa juga mereka minta doa agar mereka selamat menyusul teman” nya yang ada di Jepang saat itu.
Beberapa menit kemudian mereka pun sudah berada di dalam taxi dan dalam perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta pagi itu.
“Mel,kaki nya udah agak enakan ga ?” Tanya Kinal pada Melody yang saat itu tengah asik melihat jalan raya yang sepi dari dalam taxi yang sedang melaju itu.
“Ohh udah agak enakan kok,tadi malem aku juga udah bisa latihan dance sama Frieska hehehe” Balas Melody sembari memijit kaki nya yang mulai membaik itu.
Beberapa menit kemudian mereka pun telah tiba di bandara. Keadaan bandara pagi itu masih sepi karena waktu itu masih subuh,matahari pun masih malu-malu untuk menampakkan diri nya.
“Ahhh udah ga sabar pengen ke Jepang nih” Ucap Frieska sembari turun dari taxi yang mereka tumpangi.
Melody pun ikut turun dari taxi dan tak lupa membayar nya. Sementara itu Frieska dan Kinal sudah masuk ke bandara dan langsung menuju restoran yang ada di sana.
“Kak sini !” Teriak Frieska saat melihat Melody kebingungan mencari mereka dari kejauhan.
Melody pun berjalan menghampiri mereka yang saat itu tengah duduk di restoran tersebut sembari bercanda.
“Hehhh main ninggalin aja,untung ga nyasar” Ucap Melody mencubit pipi Kinal dan Frieska.
Mereka pun tertawa mendengar perkataan Melody tadi,Melody pun hanya memanyunkan bibir nya dan ikut duduk di meja mereka.
Selesai makan pagi mereka pun berjalan-jalan di bandara, matahari pun sudah mulai menampakkan diri dengan gagah nya di ufuk timur. Sementara itu jadwal penerbangan mereka masih 2 jam lagi.
“Mel,bosen nih kita keluar aja yuk jalan-jalan” Ucap Kinal sembari menarik Melody yang saat itu tengah asik duduk membaca majalah di ruang tunggu.
Frieska yang duduk di sebelah Melody pun bangkit dari duduk nya dan ikut menarik Melody untuk berdiri.
“Apaan sih,udah duduk aja nanti ketinggalan pesawat loh” Jawab Melody sembari duduk kembali.
Namun Kinal dan Frieska tak menyerah begitu saja,mereka terus membujuk Melody agar mau di ajak jalan-jalan keluar bandara sembari menunggu jadwal penerbangan mereka.
Akhir nya Melody pun menuruti kemauan Kinal dan Frieska,mereka pun berjalan keluar menikmati udara pagi hari yang masih segar tanpa asap dari kendaraan bermotor pagi itu.
“Nah kan enak Mel jalan” gini,dari pada duduk” doang di dalem bosan tau” Ucap Kinal sembari duduk di pinggiran jembatan. Di depan Kinal sudah terhampar sungai kecil yang jernih dan pemandangan sawah yang luas,membuat siapa saja merasa damai ketika melihat pemandangan ini.
Melody dan Frieska pun ikut duduk di sebelah Kinal. “Nanti kita bakal sukses ga yah perform di sana ?” Ucap Frieska memecah keheningan di pagi itu.
“Semua bakal berjalan lancar kok. Ingat,usaha keras itu takkan mengkhianati” Balas Melody dengan bijak nya mensupport adik kesayangannya tersebut.
“Jangan lupa harus berdoa dan meminta restu dari orang tua agar perform kita nanti nya bakal sukses” Sambung Kinal.
Semangat Frieska pun langsung berkobar karena perkataan mereka tadi dan langsung memeluk Melody dan Kinal yang ada di samping kiri dan kanannya saat itu.
Seketika ada bakso keliling melintas di depan mereka.
“Bang !” Teriak Frieska sembari turun dari pinggiran jembatan itu dan menghampiri pedagang bakso yang melintas tadi.
Melody dan Kinal pun ikut turun dan berjalan menghampiri Frieska yang tengah memesan bakso nya itu di pinggir jalan.
“Yeee barusan udah makan malah makan lagi” Ucap Melody mentroll adik kesayangannya itu.
“Biarin yang penting seneng,ehh kak Kinal mau ikut makan juga ?” Jawab Frieska sembari mengajak Kinal ikut makan.
Kinal pun mengikuti Frieska dan ikut memesan bakso.
“Emang ga bisa di pungkiri lagi Mel,bakso emang enak. Aku ikut makan yah hehehe” Ucap Kinal yang saat itu tengah membawa koper di tangannya.
“Dasar anak kecil ada-ada aja deh” Ucap Melody dalam hati sembari menggelengkan kepala saat melihat tingkah laku Kinal dan Frieska saat itu.
Mereka pun makan di pinggir jembatan saat itu sementara itu Melody hanya duduk di sebelah mereka sambil memainkan blackberry milik nya.
“Mel ikut makan yuk dikit aja,sini aku suapin” Ucap Kinal sembari mendekatkan sendok yang berisi bakso tersebut ke mulut Melody.
“Ga mau ahhh,aku udah kenyang. Kalian aja makan” Jawab Melody menolak.
5 menit kemudian mangkuk bakso mereka pun habis tak bersisa
“Ya ampun ni mangkuk kayak udah di cuci aja,bersih banget” Ucap Melody terheran” melihat mangkuk Kinal dan Frieska yang saat itu sudah habis tak bersisa.
“Hehehe habis laper banget sih kak” Ucap Frieska menahan malu.
Kinal pun berjalan ke arah pedagang bakso yang menunggu mereka sedari tadi dan membayar nya.
“Yuk kita balik ke bandara,20 menit lagi nih” Ucap Melody sembari bangkit dari pinggir jembatan tersebut.
Kinal,Melody,dan Frieska pun berjalan kaki kembali menuju bandara untuk pergi ke Jepang.
Sesampai nya di bandara mereka pun masih tetap menunggu pesawat mereka di ruang tunggu.
“Duhhh bosen nih,lama banget sih kak ?” Ucap Frieska mengeluh di ruang tunggu pagi itu.
“Kamu ini. Jadi orang harus sabaran dong,tanamkan sikap itu” Balas Melody menceramahi adik nya itu,karena dia sayang adik nya.
Kinal pun hanya tertawa kecil melihat Melody menceramahi adik nya tersebut sambil memakan cemilan yang ada di samping nya.
15 menit kemudian pemberitahuan bahwa penerbangan mereka pun sudah siap.
“Yuk kita berangkat !” Ucap Frieska dengan semangat nya.
“Jepang ! Kami datang !” Sambung Kinal saat berada di lapangan pesawat bandara pagi itu.
“Udahh ahh jangan teriak” kayak gitu,malu loh di liat orang. Yuk naik” Ucap Melody sembari naik ke pesawat menggunakan tangga.
Tak beberapa lama mereka pun sudah lepas landas.

***

            Siang itu Cindy,Ve dan Ayana sedang jalan-jalan ke taman yang terletak di samping hotel mereka saat itu. Pohon sakura yang terlihat bermekaran dan burung-burung merpati yang hinggap di dahan pohon sakura siang itu membuatnya terlihat sangat indah.
“Kak Ve kita duduk di sana yuk !” Ucap Ayana sembari menunjuk salah satu kursi yang berada di bawah pohon sakura di taman itu.
Ve pun mengiyakan permintaan Ayana tersebut. Ayana dan Cindy pun sudah berlari ke arah kursi tersebut.
Di taman itu banyak sekali wahana permainan yang sangat menarik,tapi yang paling menarik perhatian Ayana dan Cindy adalah roller coaster yang menjulang tinggi di taman tersebut.
“Ini roller coaster ga ada di Jakarta nih,naik yuk Cin ?”. Ajak Ayana sembari menarik tangan Cindy untuk berjalan ke arah pembelian tiket wahana itu.
“Kak Ve ikut ga ?” Ucap Cindy mengajak Ve yang saat itu tengah asik membaca novel di kursi taman tersebut.
“Gak deh kalian aja yah,hati-hati” Jawab Ve dengan ramah nya.
Akhir nya Cindy dan Ayana pun sudah membeli tiket wahana tersebut dan menukar kan tiket nya itu sebelum naik ke roller coaster itu.
“Duh degdegan nih Ay,kamu gak tuh ?” Ucap Cindy yang saat itu sudah mengeluarkan peluh dingin bertanya pada Ayana.
“Yaiyalah gugup,yang di Jakarta aja udah gugup. Gimana mau roller coaster yang setinggi 2x monas ini ?” Jawab Ayana sembari memasang sabuk pengaman yang terletak di tempat duduk nya itu.
Tak beberapa lama akhir nya mereka pun sudah meluncur dengan cepat nya. Kecepatan roller coaster itu mencapai 130 km/ jam waktu itu.
Ayana dan Cindy pun tak dapat berbuat apa-apa selain hanya bisa berteriak.
Waktu itu Ayana terlihat sangat lucu,dia berteriak tak karuan sampai akhir nya dia menangis dan minta diturunkan.
“Mana bisa turun,roller coaster nya aja masih jalan gini !” Ucap Cindy berteriak pada Ayana.
Akhir nya roller coaster yang mereka naiki pun berhenti. Ayana dan Cindy langsung menuju toilet dan langsung muntah karena pusing yang mendera.
Mereka pun berjalan ke arah Ve yang masih duduk membaca novel nya itu.
“Lohh kok kalian nangis sih ? Bukannya seneng ?” Tanya Ve pada Ayana dan Cindy yang saat itu masih terlihat sedikit menangis.
“Ahhh aku ga mau lagi ahh naik itu,serem banget kak !” Ucap Ayana masih sesenggukan karena menangis tadi.
“Iya kak,cepet banget roller coaster nya !” Sambung Cindy.
“Dasar deh anak-anak ini” Ucap Ve dalam hati saat melihat tingkah laku mereka saat itu.
“Yaudah deh,gimana kalau kita makan sushi di sana ? Enak tuh kayak nya” Jawab Ve sembari menunjuk gerobak sushi yang berada di taman itu.
Dengan langkah gontai nya karena masih trauma akan wahana tadi Ayana dan Cindy pun berjalan mengikuti Ve yang sedang menuju gerobak sushi tersebut.
Dengan bahasa isyarat karena berbeda bahasa,Ve pun meminta 3 sushi besar.
Selesai membayar mereka pun kembali duduk di kursi mereka tadi.
Ve,Cindy,dan Ayana dengan cepat nya menghabiskan sushi tersebut,mungkin karena belum sarapan dihotel tadi pagi.
Selesai makan Cindy dan Ayana pun hendak pergi membeli minum.
“Kak kita beli minum dulu ya ! Kakak tunggu aja di sini” Ucap Cindy pada Ve yang saat itu tengah duduk di kursi taman itu.
Ayana dan Cindy pun memesan 3 buah coffe hangat,karena di Jepang saat itu masih musim dingin.
Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang berada di samping Cindy ikut membeli coffe. Hal itu membuat Cindy tersentak kaget karena melihat anak kecil tersebut.
“Kamu kok ada di sini !” Ucap Cindy tak percaya melihat anak kecil itu.
Anak kecil itu pun hanya tersenyum melihat ekspresi Cindy saat itu.


Bersambung ke JKT48 Novel Fan Fiction (Part 6) (Created by Admin #AZR)

Saturday, May 4, 2013

Salah Paham ( Created by @21_IXG )


Salah Paham 
(Inspirasi by Sonya Pandarmawan)


‘Kriingggggg’ alarm Calvin berbunyi saat Calvin bangun dan melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 06.45 pagi
“Mampuss gue kesiangan lagiii!!” kata Calvin sambil turun dari tempat tidurnya lalu menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai bersiap-siap Calvin langsung menuju ke mobilnya untuk berangkat sekolah. Saat ia tiba disekolah waktu sudah menunjukkan 07.30. Calvin langsung berlari menuju ke kelasnya dan tibanya didepan kelas, Calvin mengintip dari jendela dia mencoba masuk kedalam kelas sambil mengendap-endap agar tidak diketahui oleh gurunya.
Akan tetapi sialnya saat Calvin hampir sampai ditempat duduknya, guru mapel mengetahui Calvin datang terlambat lalu berkata “Calvin sudah jam berapa ini?”
“Aduhh” kata Calvin didalam hati.
Lalu Calvin berbalik badan dan berkata “Jam setengah delapan, bu. Hehe”
“Cepat pergi keperpustakaan dan rangkum pelajaran saya mulai dari bab 1 sampai bab 4 !” perintah guru
“Ba..Baik bu” jawab Calvin sambil keluar dari kelas.
Tibanya di perpustakaan Calvin langsung mengerjakan apa yang diperintahkan gurunya tadi. Bel istirahat berbunyi, ia kembali ke kelasnya.
“Bro, la u kenapa telat lagi? Haha” Tanya Robi sahabat Calvin sejak dari SMP
“Gue bangun kesiangan lagi bro” jawab Calvin “Eh, Sonya kemana bro?” sambung Calvin
“Eciieeee nyariin Sonya, hahaha” ejek Robi “Biasa bro dia ke kantin” kata Robi. “Eh, bro lo kan udah lama nih suka sama Sonya kenapa nggak ditembak aja bro?” sambung Robi
“Yaa dia mana mau sama gue” jawab Calvin dengan nada putus asa
“Gile lu, eh cewek disekolah ini mana ada sih yang nolak elu? La u nih udah ganteng, tajir, jago basket lagi, nggak ada cewek yang nolak elu dahh, tapi kalo dibandingin sama gue ganteng gue lah, hhehe” kata Robi sedikit menyombongkan diri.
Saat Calvin akan menjawab, Sonya pun masuk kedalam kelas muka Calvin langsung memerah. Melihat sifat sahabatnya seperti itu, Robi sengaja memangggil Sonya,
“Sonya!” panggil Robi,
Sonya pun menoleh dan berkata “Ya, apa?”
melihatSonya menoleh Calvin langsung membuang muka lalu berkata dalam hati “Kambing lu Rob”
Ia benar-benar gugup melihat Sonya.
“Habis dari kantin ya Son?”Tanya Robi sambil melirik Calvin.
“Iya, emang kenapa?” jawab Sonya
“Nggak papa kok” jawab Robi sambil menahan tawa melihat tingkah sahabatnya.
Sonya pun kembali duduk bersama teman-temannya.
“Vin, besok sore jangan lupa latihan jam 4 ya” kata Robi
“Oke bro” jawab Calvin.
Saat Robi melihat ke sekeliling kelas ternyata hanya tinggal mereka bertiga karena teman-teman Sonya sedang diluar kelas.
Sifat kejailan Robi muncul lagi, “Bro gue ke kamar mandi dulu ye” kata Robi sambil melangkah meninggalkan Calvin.
Calvin tidak menyadari jika ia hanya berdua di dalam kelas bersama Sonya. Karena suasana didalam kelas sangat sepi Sonya menoleh ke kanan dan ke kiri dan akhirnya menoleh ke belakang.Sonya melihat Calvin sedang duduk sendiri sambil membaca sesuatu.
Karena penasaran ia menghampiri Calvin lalu bertanya “Baca apa vin?”
Calvin pun kaget saat ia menoleh ke depan ternyata Sonya ada tepat didepannya. Melihat Sonya sedang duduk didepannya membuat jantung Calvin seperti berhenti sejenak.
“Hey! Ditanyain malah bengong” , kata Sonya
“Eh, i..ini baru baca komik” jawab Calvin gugup
“Oh..eh tadi pagi kenapa telat lagi?” Tanya Sonya lagi
“Bangun kesiangan, hehe” jawab Calvin. Mereka berdua pun mengobrol hingga bel masuk pelajaran berbunyi
“Udah bel aku balik ketempat dudukku dulu ya” kata Sonya sambil tersenyum
“I..Iya” jawab Calvin membalas senyum. “Ya Tuhan ngimpi apa ya aku semalem, bisa ngobrol sama dia” kata Calvin dalam hati sambil tersenyum kecil.
Pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar sampai bel pulang sekolah berbunyi.Calvin menuju keparkiran mobil untuk mengambil mobilnya.Sesampainya didepan gerbang Calvin melihat Sonya duduk sendirian.Ia berinisiatif mengajak Sonya untuk diantarkan pulang, akan tetapi saat Calvin keluar dari mobil dan ingin menghampiri Sonya, Ia melihat seorang laki-laki berseragam SMA lain menjemput Sonya, lalu Sonya naik ke motor laki-laki itu. Calvin sangat terkejut,ia hanya dapat melihat Sonya dari kejauhan. Hati Calvin serasa benar-benar remuk saat itu,
“Pasti dia pacarnya Sonya” kata Calvin dalam hati.
Lalu Calvin pun pulang dengan perasaan yang kacau ia langsung mengurung diri di kamar. Sampai keesokan harinya, dia berangkat kesekolah dengan wajah yang sangat murung.
“Vin, lo kenapa sih?” Tanya Robi
“Nggak papa kok sob” jawab Calvin.
Robi benar-benar bingung dengan sahabatnya.Calvin hanya murung sampai pelajaran berakhir dan waktu pulang. Saat pulang ialangsung menuju ke tempat latihan basket dan ia sangat kaget saat sampai di tempat latihan basket, ternyata ada banyak anak cheers yang latihan ditempat itu juga termasuk Sonya. Calvin tidak menghiraukannya ia langsung ikut latihan basket.
“Bro” sapa Calvin ke Robi
“Eh elu bro, kok kayaknya lo kagak ada semangat latihan gitu kenape lo? Ada Sonya tuh” kata Robi mencoba memberi semangat ke Calvin
“Biarin aja bro” jawab Calvin dengan nada putus asa
Robi sangat kaget mendengar jawaban Calvin. “Dia kenapa ya..tumben banget nggak semangat kalo ada Sonya” kata Robi dalam hati.
Latihan pun dimulai seluruh anak basket melakukan pemanasan, saat pertengahan latihan tanpa sengaja Calvin jatuh dan membuat tangannya luka.
“Vin, lo nggak papa?” Tanya Robi
“Nggak papa Rob, gue minta betadine dong” jawab Calvin.
Karena melihat Calvin dikerumuni banyak orang,
Sonya pun ikut menghampiri lalu berkata “Ada apa nih?”
“Calvin jatuh tanganya berdarah” jawab salah satu anak basket.
Calvin langsung berdiri lalu berjalan ke pinggir lapangan. Sonya menghampiri Calvin
“Vin, tangan kamu nggak papa?” Tanya Sonya.
“Nggak papa kok” jawab Calvin dengan nada yang lirih.Iaberusaha menutupi hatinya yang hancur gara-gara Sonya.
“Sini aku obatin” kata Sonya
“Nggak usah aku bisa sendiri kok” sahut Calvin
“Udah sini” kata Sonya sambil mengambil betadine dan kapas dari tangan Calvin, ia sangat hati-hati saat mengobati tangan Calvin. Tanpa sengaja Sonya terlalu keras saat mengobati tangan Calvin
“Aduh” kata Calvin secara lirih
“Eh maaf” jawab Sonya.Saat itu pandangan mereka bertemu, Sonya pun kembali mengobati tangan Calvin.
Saat itu juga Calvin bertanya kepada Sonya “Son?Aku boleh Tanya nggak?”
“Apa?” Jawab Sonya
“Cowok yang kemarin jemput kamu siapa?” Tanya Calvin lagi,
“Itu sepupu aku” jawab Sonya dengan nada santai.
“Sepupu? Jadi bukan pacar kamu dong?” sambung Calvin
“Ya bukan lah, dia baru pindah dari Solo kesini. Kemarin gara-gara orang tuaku nggak bisa jemput, jadi aku disuruh bareng sama dia” jelas Sonya
“Oh gitu” jawab Calvin
“Udah selesai nih ngobatinnya” kata Sonya
“Makasih ya Son”  jawab Calvin sambil tersenyum. “Eh, Son nanti malem ada acara nggak?” sambung Calvin,
“Mmmm, enggak, kenapa?” jawab Sonya
“Mau makan malem sama aku nggak?” kata Calvin
“Boleh, dimana?” Tanya Sonya
“Pokoknya nanti jam 7 aku jemput dirumah kamu” jelas Calvin.
Sonya pun setuju. Sepulang latihan basket Calvin langsung bersiap-siap dan berpakaian sangat rapi
“Pokoknya malam hari ini aku harus nyatain ke Sonya” kata Calvin dalam hati.
Calvin sengaja membawa boneka panda karena Sonya menyukai boneka panda dan mawar merah untuk menyatakan perasaan Calvin.Ia menaruh hadiah untuk Sonya di tempat duduk belakang agar Sonya tidak mengetahuinya. Sesampainya Calvin dirumah Sonya, ternyata Sonya sudah ada didepan rumahnya.Sonya berdandan sangat cantik malam itu, membuat Calvin semakin gugup untuk menyatakan isi hatinya.
Saat sampai didepan sebuah restoran Calvin berkata “Son, kamu tutup mata dulu ya”
“Kenapa?” jawab Sonya
“Udah deh tutup mata dulu” kemudian Calvin menutup mata Sonya dengan kain agar tidak dapat melihat apa yang Calvin bawa. Calvin mengambil bonekanya didalam mobil dan menuntun Sonya sampai ke meja yang telah Calvin pesan.
“Udah sampai nih, aku buka penutup matanya 1..2..3..!!”, kata Calvin
“Ya ampun vin bagus banget” kata Sonya kegirangan, tempat yang Calvin pesan penuh dengan lilin sebagai pencahayaannya menambah suasana romantis
“Kamu suka nggak?” Tanya Calvin sambil tersenyum
“Suka!!Suka banget malah” jawab Sonya sambil melempar senyum.
“Nih buat kamu” kata Calvin sambil memberikan boneka panda
“Wah makasih ya” jawab Sonya sambil tersenyum.Calvin pun mengajak Sonya makan malam, setelah selesai makan malam Calvin menyatakan perasaannya ke Sonya.
“Son ke situ yuk” kata Calvin sambil menunjuk ke arah samping danau. Sonya pun mengiyakan ajakan Calvin.
Sesampainya dipinggir danau Calvin berkata “Son?”
Sonya-“Iya?”
Calvin-“Aku..akuu..”,
Sonya-“Kamu kenapavin?”
Calvin-“Aku..Aku suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?”Calvin sambil mengeluarkan setangkai mawar merah.Sonya pun terdiam dan kelihatan tidak percaya.
Calvin-“Gimana Son?”
Sonya pun tersenyum kepada Calvin lalu berkata “Iya aku mau Vin” sambil mengambil bunga dari tangan Calvin.Calvin sangat bahagia lalu memeluk Sonya.Dan mereka menghabiskan malam itu berdua dipinggir danau dengan lilin yang ada disamping danau sebagai pemandangan.

TAMAT

Thursday, May 2, 2013

KERTAS PUTIH DAN PENSIL WARNA ( Created by @21_IXG )


KERTAS PUTIH DAN PENSIL WARNA 
(Inspirasi by Shania Junianatha)



“Weyyyy!!” teriak Intan sambil menepuk pundak Shania “Eh..” Shania pun kaget, “Ngelamun mulu, ada apa sih?”, Tanya Intan, Shania menjawab . “Nggak ada apa-apa kok, kamu kalo dateng ke sekolah bisa lebih siang dari ini? Lihat dong udah jam 7 baru dateng, hmmm” , ”Jalanan macet neng, hehe” jawab Intan “Alasan” sahut Shania “Paling telat bangun lagi” sambung Shania. “Itu juga bener sih, hahaha” jawab Intan.Bel masuk pun berbunyi, pelajaran pertama adalah Kimia dan guru mapel ini terkenal sangat ‘killer’.“Pagi anak-anak” sapa guru Kimia “Pagi Pak Guru” jawab murid serentak.“Baiklah sekarang keluarkan PR kalian” sambung guru Kimia “Mati aku, bukunya ketinggalan dirumah” kata Intan didalam hati sambil menepuk jidatnya.“Ngapain kamu? Nggak bawa PR ya?” Tanya Shania “Iya nih” jawab Intan sambil mencari buku di dalam tas, “Kok bisa ketinggalan sih?” Tanya Shania lagi. Belum sempat Intan menjawab, guru Kimia menghampiri Intan dan bertanya “Mana PR mu?”,”Anu Pak.. Ketinggalan dirumah.Hehe” jawab Intan, “Keluar dari kelas sekarang! Hormat ke tiang bendera sampai istirahat nanti!” bentak guru Kimia “Tap..Tapi Pak…..” jawab Intan. Guru Kimia langsung memotong perkataan Intan “Tidak ada tapi-tapian keluar sekarang!”,”I..Iy..Iya Pak” Intan pun keluar dari kelas menuju ke tiang bendera. Shania yang melihat sahabatnya dihukum hanya menggelengkan kepala sambil berkata didalam hati “Dasar bocah kemplung, udah tau gurunya killer, masih aja ditinggal PRnya, hmmm”. Bel istirahat berbunyi, Shania menghampiri Intan di dekat tiang bendera “Udah istirahat nih, ke kantin yuk” ajak Shania “Yuk” jawab Intan “Gila bener tuh guru nggak bisa woles, capek tau berdiri terus” gerutu Intan “Salah kamu juga kali, udah tau gurunya gitu, PRnya masih ditinggal segala” sahut Shania. “Iya deh..mau makan apa kamu?” Tanya Intan. “Bakso dong” jawab Shania “Dari dulu bakso mulu, pantesan pipi udah kayak bakso, hahaha” ejek Intan.“Biarin!” jawab Shania. “haha enggak-enggak canda doang” jelas Intan, “Bang, bakso 1 nasi goreng 1 es teh nya 2 yaa” kata Intan ke pedagang di kantin “Siaappp” jawab pedagang itu. Pesanan pun datang Shania dan Intan langsung memakannya dan membayarnya.Bel masuk berbunyi “Balik yuk” kata Intan.Shania berdiri kemudian mereka berjalan kearah kelas.Mereka melanjutkan pelajaran dengan lancar sampai waktu bel pulang berbunyi. Saat keluar dari gerbang Intan berkata “Eh shan, temenin aku ke toko buku yuk”,”Toko buku? Tumben banget ngajakin ke toko buku” jawab Shania “Ya cuma mau kesana aja, ayo dong plisss” sahut Intan “Ya udah deh, tapi kita naik apa?” Tanya Shania “Naik elang… ya naik mobilku lah, itu udah ada disitu.Kamu buruan izin sama orang tuamu biar nggak dicariin” jelas Intan “Iya iya”.Mereka pun berangkat ke toko buku.Sesampainya di toko buku “Eh tan, aku kesana ya mau liat-liat novel dulu” kata Shania “Oke deh” jawab Intan. Intan pun langsung mencari buku yang ia cari “Nah ini dia” kata Intan dalam hati. Intan langsung menuju kasir untuk membayar bukunya lalu dimasukkan ke dalamtas. Intan menghampiri Shania “Shan, udah? Pulang yuk”, “Iya” mereka keluar dari toko buku dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Shania “Nggak mampir dulu?” Tanya Shania “Enggak, udah sore banget ini. Lain kali aja ya” jawab Intan “Oke, hati-hati dijalan ya” sambung Shania, “Iya” jawab Intan. Sesampainya dirumah Intan beristirahat sejenak lalu membaca buku itu dengan detail.Ayah dan Ibunya pun penasaran dengan apa yang ia baca “Baca apa sih nak kok sampai serius gitu?” Tanya Ibunya “Eh, bu..bukan apa-apa kok mah” jawab Intan. “Sudah malam, sebaiknya kamu istirahat.Jaga kesehatan kamu, jangan terlalu lelah” sambung Ibunya “Iya, eh Mah, tanah yang didaerah ****** itu boleh aku pake nggak?” Sahut Intan “Mau dibuat apa memangnya?” Tanya Ayahnya “Mau dibuat taman sama rumah pohon buat hadiah ulang tahun Shania, Pah. Boleh yaa?” pinta Intan. “Baiklah kalo itu maumu” kata Ayahnya setuju “Terimakasih ya, Pah!” jawab Intan “Ya udah mah..pah.. aku tidur dulu ya”, ”Iya nak” jawab Ayah dan Ibunya secara bersamaan. Keesokan harinya adalah hari Minggu, Intan dan orang suruhan Ayahnya berangkat ke daerah ******.Sesampainya ditempat tujuan Intan melihat sekelilingnya lalu berkata kepada orang suruhan Ayahnya, “Ini dibuat seperti ini, dan disitu dibuat seperti ini, saya juga akan membantu kalian”, “Baiklah” kata orang yang disuruh oleh Ayahnya.Mereka semua bekerja termasuk Intan.Dan akhirnya pekerjaanpun selesai, Intan sangat bahagia dan berkata dalam hati “Kalau ini adalah pemberianku yang terakhir untuknya semoga dia tidak kecewa” ucapnya sambil tersenyum.HP Intan berbunyi, ternyata itu telfon dari sahabatnya yaitu Shania. “Halo Shan, ada apa?” Tanya Intan “Besok jangan lupa ada PR Fisika!” jawab Shania “Iya, terus kenapa?” sahut Intan “Ya nggak papa sih, Cuma ngingetin aja biar nggak dihukum kayak kemarin” sambung Shania “Iya iya makasih ya udah ngingetin” jawab Intan “Ya sama-sama, udah dulu ya” jawab Shania sambil menutup telfon. Setelah semua selesai dikerjakan Intan langsung pulang kerumah, diperjalanan pulang tiba-tibaia merasakan sakit dikepala tetapi ia mencoba menyembunyikan rasa sakit itu. Sesampainya dirumah saat ia membuka pintu, tiba-tiba ia jatuh pingsan dan Ibunya berteriak “Ya ampun nak!! Kamu kenapa ?!” Ayahnya yang mendengar teriakan Ibunya langsung menghampiri “Sebaiknya cepat kita bawa kerumah sakit mah, jangan-jangan penyakitnya kambuh” kata Ayah Intan dengan panik “Iya, Pah”.Orang tua Intan langsung membawanya kerumah sakit.Keesokan harinya disekolah, “Pasti itu anak telat lagi, hmm. Dasar orang itu” kata Shania dalam hati . Bel masuk pun berbunyi akan tetapi Intan tetap belum datang juga “Kemana sih itu anak, jam segini belum dateng juga” gerutu Shania. Sampai pelajaran pertama selesai pun Intan tidak datang juga “Sepertinya dia nggak masuk, tapi kemana ya?Kenapa nggak ngabarin dulu” kata Shania dalam hati.Bel istirahat berbunyi “Shan, Intan kemana? Kok nggak masuk sekolah?” Tanya salah satu teman sekelasnya “Nggak tau juga, aku aja nggak dikabarin” jawab Shania “Oh..yaudah, mau ke kantin bareng nggak?” ajak temannya “Enggak deh mau dikelas aja, hehe” jawab Shania. “Yaudah deh” Shania pun ditinggal di kelas sendiri.Shania langsung mengambil HPnya dan mengirim pesan yang isinya “Woy kenapa nggak masuk sekolah?Lupa ya hari ini hari Senin?” beberapa saat Shania menunggu balasan pesan dari Intan tetapi tidak ada jawaban.Ia memutuskan untuk menelfon Intan akan tetapi HP Intan sedang tidak aktif, itu menambah rasa khawatirnya. “Duh, ni anak kemana sih” Tanya Shania dalam hati. Hari itu Shania tetap berfikir positif.“Pasti dia besok udah masuk” katanya dalam hati meyakinkan dirinya sendiri jika sahabatnya dalam keadaan baik baik saja. Keesokan harinya Shania kembali menunggu Intan, akan tetapi Intan tidak masuk sekolah lagi. Karena rasa khawatir Shania sudah melebihi batasnya ia putuskan untuk ke rumah Intan saat pulang sekolah nanti. Bel pelajaran usai telah berbunyi, Shania langsung menuju ke rumah Intan. “Permisi” kata Shania sambil mengetuk pintu “Iya” kata seorang perempuan dari dalam rumah Intan dan saat membuka perempuan itu berkata “Oh..non Shania” ternyata perempuan tadi adalah pembantu di rumah Intan. “Intannya ada dirumah, Bi?” Tanya Shania “Lho, Non Shania belum tau kalau Non Intan baru di rawat dirumah sakit?” kata bibi balik bertanya “Apa?! Intan dirawat dirumah sakit ?!Kenapa , Bi?!” jawab Shania kaget “Saya juga kurang tau Non, sepertinya kanker otak Non tapi sebaiknya Non Shania langsung ke rumah sakit di daerah ****** aja” jelas bibi. “Kanker otak?! Ya ampun..yaudah makasih ya, bi”. Dan Shania langsung menuju ke rumah sakit dimana sahabatnya dirawat, dia masih shock mengetahui sahabatnya memiliki penyakit yang parah,akan tetapi saat perjalanan menuju rumah sakit Shania mengalami kecelakaan. Dan dibawa kerumah sakit yang sama dengan Intan. Saat Intan sadar dari komanya selama 2 hari, Intan mendapat kabar bahwa Shania mengalami kecelakaan dan dirawat dirumah sakit yang sama dengannya. Intan sangat terpukul mendengar sahabatnya mengalami kecelakaan.Intan meminta Ibunya untuk memanggil dokter yang merawat Shania, permintaannya pun dikabulkan.“Selamat sore nak Intan” kata seorang dokter “Selamat sore, Dok. Bagaimana keadaan Shania?” Tanya Intan. “Shania mengalami luka parah dibagian kepala dan kemungkinan matanya jadi tidak dapat melihat lagi. Dia sekarang belum sadarkan diri” jelas dokter, “Apa?! Apa yang bisa membuat Shania bisa melihat lagi, Dok?” Tanya Intan “Dia dapat melihat kembali jika ada donor mata untuknya” kata dokter “Ya sudah nak Intan saya harus mengurusi pasien saya yang lain” sambung dokter. “Iya, terimakasih ya Dok” kata Intan. Saat Ibunya masuk ke kamar Intan, dia berkata “Mah, bisa bawa aku ke kamar dimana Shania dirawat?”, “Tapi nak, kondisi kamu..” belum selesai Ibunya menjawab Intan berkata “Tolong mah antarkan aku”, “Baiklah” jawab ibunya. Intan dibawa kekamar dimana sahabatnya dirawat.Di luar kamar Shania terlihat Ibunya menangis.“Mah, sepertinya itu mamanya Shania” kata Intan “Iya benar juga, mama mau kesana dulu, kamu di kamar Shania sendiri ya” jawab Ibunya.Ibu Intan lalu menghampiri Ibunya Shania untuk menenangkan karena Ibu Shania terlihat sangat sedih.Saat masuk kamar Shania, air mata Intan mengalir sangat deras melihat sahabatnya terbaring kaku diatas ranjang dan penuh luka di tubuhnya, lalu Intan berkata “Ya ampun Shan, kenapa kamu bisa begini” sambil memegang tangan sahabatnya. Tiba-tiba Intan merasa sakit dikepalanya “Ya Tuhan ini terlalu cepat untukku” kata Intan dalam hati, ia mencoba tenang agar sakit dikepalanya ditak semakin menjadi-jadi. Saat Intan melihat wajah Shania teringat kenangan manis yang mereka lalui bersama selama ini. Setelah beberapa saat Intan bersama Shania, Ibunya masuk untuk mengajak kembali kekamarnya untuk beristirahat, Intan pun mengiyakan ajakan Ibunya. Saat akan kembali ke kamar Intan dan Ibunya berpapasan dengan Ayahnya, lalu mereka berjalan bersama menuju kamar dimana Intan dirawat. Sesampainya di kamar Intan berkata “Mah.. Pah..?”, “Iya? Kenapa nak?” jawab Ayah dan Ibunya “Aku mau ngedonorin mataku untuk Shania” kata Intan. Ayah dan ibunya terdiam sejenak “Kamu yakin dengan keputusanmu itu nak?” kata Ibu Intan sambil meneteskan air mata “Aku yakin mah, aku mau disisa hidupku tidak sia-sia. Aku sadar selama ini aku hanya membuang waktu dengan minum obat yang hanya menahan rasa sakitku ini bukan untuk menghilangkannya. Shania juga sudah membuatku sadar arti sahabat mah, aku nggak tau kalau aku nggak kenal sama Shania akan kah aku bisa bertahan hidup lebih lama, aku mohon mah. Jika itu adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan untuk Shania, maka akan aku lakukan. Aku ingin tetap melihat sahabatku tersenyum bahagia melihat dunia ini mah” jelas Intan secara tegas. Ayah dan Ibunya pun menangis, dan akhirnya “Baiklah nak jika itu sudah menjadi keputusanmu” kata Ayah Intan. Keesokan harinya Intan menjalani operasi mata dengan sahabatnya, dalam hati Intan berkata “Terimakasih Tuhan telah mengirimkan sahabat sebaik Shania, semoga mata ini bisa membuat Shania melihat kebahagiaan hidup walaupun itu tanpaku”.Saat jalannya operasi orang tua Intan tidak berhenti menangis dan berdoa begitu juga orang tua Shania yang berterima kasih mau mendonorkan mata untuk Shania.Operasi mata berhasil, Intan sekarang telah tiada, saat pemakaman tidak terlihat Shania karena masih berada dirumah sakit.Beberapa hari kemudian Shania sudah dapat melihat lagi, dia merasa senang lalu berkata “Mah Intan kemana ya?Dia nyariin aku nggak?Kan sudah beberapa hari ini aku nggak pernah ketemu” kata Shania. Ibu Shania hanya diam dan menunduk, lalu memberanikan diri untuk berbicara “Coba kamu lihat ke cermin nak” Shania pun langsung melihat ke cermin tapi ia bingung kenapa harus melihat cermin. “Udah mah, sekarang apa?” Tanya Shania “Lihat kearah mata” sambung ibunya menahan tangis, Shania melihat matanya “Kamu tau itu mata siapa?” sambung ibu Shania “A..Aku nggak tau mah” jawab Shania “Itu mata Intan” jelas ibunya sambil meneteskan air mata.Shania pun menangis, dia merasakan sedih yang amat dalam.Dan meminta Ibunya mengantarkan dia ke pemakaman Intan.Di pemakaman Intan, Shania tak henti-hentinya menangis melihat makam orang yang selama ini membuat hari-harinya berwarna.Saat dipemakaman Shania bertemu dengan orang tua Intan. Mereka menitipkan surat yang beberapa hari lalu ditulis oleh Intan sebelum meninggal dunia dan memberi alamat agar Shania mendatangi tempat itu. Shania hanya boleh membuka surat itu ketika ia mendatangi alamat tersebut. Hari selanjutnya tepat di hari ulang tahun Shania, Shania pergi ke tempat yang alamatnya diberikan oleh orang tua Intan dan membaca suratnya. Shania sangat terkejut saat tiba ditempat tersebut, karena ada tanaman membentuk nama Shania dan perlahan Shania membaca surat dari Intan yang isinya :“Selamat ulang tahun Shania!!! Semoga sehat selalu dan sukses terus ya!!! :D oh iya, gimana tamannya? Bagus nggak?hehe. Semoga kamu suka ya Shan.Maafin aku ya, hari ini aku nggak bisa nemenin kamu ngerayain ulang tahun kamu, tapi aku pasti doain kamu terus kok. Mungkin sekarang raga kita nggak akan pernah bertemu lagi, tapi aku selalu ada di mata kamu, aku seneng bisa kenal sama kamu, maaf ya aku nggak pernah cerita soal penyakit aku .Aku nggak mau kamu sedih gara-gara aku sakit.Dan terimakasih juga kamu udah mau jadi temen aku yang baikkkk banget yang ngingetin aku kalo ada PR yang selalu nemenin aku dimana aja, makasiihhh banget ya.Kalo ibaratnya aku itu kertas putih dan kamu adalah pensil yang mewarnai kertas putih itu, hehe. Sekarang gantian aku yang ngasih sesuatu buat kamu semoga kamu suka ya :Ddan kalo kamu bĂȘte atau kangen sama aku dateng ke tempat ini aja:D Intan” . Shania menangis membaca surat itu Shania merasa ia benar-benar kehilangan sesuatu yang berharga dihidupnya. Dan Shania pun berkata “Terimakasih Intan, kamu udah mau jadi kertas putih untuk pensil warna ini”.

TAMAT